Sempat Telepon Istri Dari Hotel Roa Roa, Ardi: Ada Gempa, Ini Mau Lari
[ad_1]
Wikimedan– Duka mendalam masih menyelimuti para korban bencana gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, Jumat lalu (28/9). Perasaan yang hampir sama juga dirasakan oleh keluarga Ardi Kurniawan, salah satu atlet paralayang asal Batu. Mereka berharap ada keajaiban.
Sebelum bencana datang, Ardi bersama tujuh rekannya mengikuti Festival Pesona Palu di Pantai Talise, Palu. Para atlet paralayang tersebut menginap di Hotel Roa Roa. Hotel berlantai delapan di Jalan Pattimura itu ikut roboh diguncang gempa.
Berdasarkan keterangan ibunda Ardi, Asminah, 47, pada saat pertama kali gempa terjadi, putra sulungnya itu sedang berada di dalam hotel. Bahkan, saat itu Ardi sempat menelepon istrinya, Fitria, 30. “Terakhir komunikasi Jumat sore jam 15.00 WIB, pas gempa pertama. Dia mengabari istrinya,” ujar Asminah saat ditemui Wikimedan di kediamannya di jalan Trunojoyo IV, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Minggu (30/9).
Saat itu, Ardi memberitahu istrinya bahwa di Palu sedang terjadi gempa dan dia berusaha menyelamatkan diri. “Bilang dek di sini ada gempa. Lalu istrinya bilang suruh siap-siap lari, lalu si Ardi bilang iya ini mau lari,” ujarnya menirukan cerita Fitria.
Obrolan itu menjadi komunikasi terakhir Ardi kepada keluarganya. Pasalnya, hingga saat ini kondisi maupun keberadaan Ardi masih belum menemui titik terang. “Sampai sekarang tidak ada kabar,” terang Asminah sembari menyeka air matanya yang hampir keluar.
Asminah sendiri baru mengetahui hal tersebut pada Sabtu (29/9) malam, saat istrinya bercerita kepadanya. Dia juga mengaku sempat khawatir ketika dirinya menonton berita gempa di televisi. “Tahu ada gempa langsung lemas. Kepikiran apa anak saya lari. Lihat temannya sudah datang, anak saya belum,” tuturnya dengan nada lirih.
Ya, beberapa teman Ardi yang juga berasal dari Malang memang sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Mereka tiba di Malang hari ini.
Rencananya, adik Ardi, Andri Sisnanto akan berangkat ke Palu esok hari (Senin) bersama salah satu atlet paralayang, Jafro Megawanto. Mereka akan berusaha mencari keberadaan Ardi. “Rencana besok pagi adiknya mau kesana. Berangkat dari Lanud Abdul Rachman Saleh,” kata dia.
Kesedihan serupa juga sangat dirasakan Fitria. Bahkan menurut penuturan Asminah, ibu dua anak itu sempat seperti orang linglung dan susah untuk diajak bicara. “Istrinya shock. Susah diajak ngomong, kayak orang linglung,” terangnya.
Begitu pula dengan ayah Ardi. Bahkan ayahnya hingga saat ini hanya berdiam diri di dalam kamar dan tidak mau menemui siapapun. “Ardi memang dekat sama ayahnya. Kalau pergi pasti cium tangan. Ini sampai sekarang ayahnya hanya dikamar, tidak mau keluar,” lanjut Asminah.
Asminah mengatakan, anaknya tersebut sudah berada di Palu sejak Senin lalu (24/9). Dia juga mengatakan jika kedua anak Ardi sempat dirawat di rumah sakit setelah ditinggal Ardi ke Palu. “Dua-duanya sakit, kena muntaber. Awalnya hanya adiknya (yang sakit), kemudian kakaknya juga,” jelas ibu empat anak ini.
Ardi mempunyai dua anak laki-laki. Satu berusia 2 tahun dan anak pertama berusia 5 tahun. Asminah juga sempat mengatakan jika anak Ardi yang kedua sering memanggil-manggil ayah ketika ada tamu yang datang. “Dia kan baru bisa ngomong, kalau ada tamu kesini pasti dipanggil ayah-ayah gitu,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih menunggu kabar baik dari Palu. Pasalnya, sejak gempa terjadi, pihak keluarga tidak menerima informasi apapun. Selain Ardi, dua atlet paralayang juga masih hilang. Mereka adalah Reza Kambey dan Fahmi.
(fis/JPC)
[ad_2]