Yuk Kenalan Sama Empat Sutradara Fenomenal Film Kuldesak!
Dengan tujuan menghidupkan kembali film Indonesia yang sedang buntu saat itu. Melalui empat sutradara yang baru meniti karier 20 tahun lalu. Kuldesak dikerjakan secara gotong-royong dengan mengarahkan jejaring pertemanan yang dimiliki empat sutradaranya. Film yang beroperasi di bawah nama Day For Night Films menggunakan unsur komedi hitam untuk menggambarkan kehidupan di kota Jakarta.
Film Kuldesak menceritakan kisah empat tokoh anak muda yang dihadapkan pada beberapa masalah yang berbeda-beda di kota metropolitan pada pertengahan 1990-an. Dibintangi oleh Oppie Andaresta, Bianca Adinegoro, Ryan Hidayat, Wong Aksan dan masih banyak lagi.
Disutradarai oleh Riri Riza, Nan Achnas, Mira Lesmana dan Rizal Mantovani. Film ini juga merupakan debut mereka sebagai sutradara. Masing-masing dari mereka menulis dan mengarahkan satu segmen dari empat cerita yang bergulir dalam kesatuan film tersebut. Selain itu, mereka juga memproduseri Kuldesak secara independen.
Kemarin Rabu, 19 Desember film Kuldesak mengadakan konferensi pers yang digelar di Epicentrum XXI, Rasuna Said untuk merayakan 2 dekade film Kuldesak.
Simak empat sutradara hebat dibalik film Kuldesak!
- Riri Riza
Siapa yang tidak kenal dengan Riri Riza, sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta dan mendapat gelar master dalam penulisan skenario film panjang di Royal Holloway, University of London. Beberapa film terkenal arahannya pernah menjadi box office nasional dan banyak mendapat penghargaan, diantaranya Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Sokola Rimba dan masih banyak lagi.
Film ini sangat penting karena menjadi pengingat untuknya setelah lulus dari sekolah film. Pemilik nama asli Mohammad Rivai Riza bertekad untuk membuat film di usia 25 tahun. “Saya berpikir gimana caranya membuat film di usia 25 tahun. kalau melihat Indonesia waktu itu, untuk membuat film kita melalui banyak tahapan. Saat itu saya berpikir tidak mungkin menjadi sutradara muda, jika harus melewati tahapan tersebut,” ungkapnya pada Rabu,19 Desember di Epicentrum XXI, Rasuna Said.
Lanjutnya “Mungkin jika tidak ada film ini, saya akan menjadi sutradara yang banyak mengeluh. Dari film ini saya belajar banyak. Film itu jadi ketika bisa berkomunikasi dengan publik dimana film itu dibuat dan itu yang saya pelajari dari proses. Saya merasa Kuldesak mengantarkan saya kepada pemikiran, bahwa membuat film itu untuk publik dan untuk dijaadikan bahan diskusi,”
- Nan Achnas
Pemilik nama asli Nan Triveni Achnas, karyanya yang terkenal antara lain Pasir Berbisik, Bendera, The Photograph dan masih banyak lagi. Wanita yang lahir di Singapura itu juga memenangkan pernghargaan bergengsi, diantaranya Asia-Pacific Film Festival, Oslo Films from the South Festival, Seattle International Film Festival dan masih banyak lagi.
Menurut sutradara yang mengambil gelar master di University of East Anglia, Inggris. “Pada saat Kuldesak diproduksi Indonesia mengalami vakum selama 10 tahun. Tidak menonton diri sendiri di layar, itu sangat fatal untuk sebuah budaya. Saya kira sangat penting untuk film melakukan sebuah dokumentasi tidak berhenti hanyak di bioskop tetapi kemudian juga dikaji,” terangnya.
- Mira Lesmana
Mira Lesmana dikenal sebagai produser bertangan dingin, memulai kariernya di perusahaan periklanan. Pada tahun 1995 mendirikan rumah produksi Miles Film. Bersama rekannya, Riri Riza, banyak mencetak film lokal dalam jajaran film box office di Indonesia, seperti Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, Ada Apa Dengan Cinta dan lainnya.
Selain itu, film yang diproduseri oleh dirinya juga mempunyai ciri khas tentang keragaman, seperti Eliana, Gie, Garasi, dan 3 Hari Untuk Selamanya. Karyanya tersebut berhasil menembus berbagai penghargaan festival film baik di Singapura, Iran, Vancouver, Belgia, hingga film terbaik di Festival Film Indonesia.
Mengenai film Kuldesak, Mira mengajak penonton muda yang belum pernah menonton Kuldesak untuk menyaksikan film yang nantinya akan diputar kembali. “Sejarah penting dalam perfilman Indonesia, serta memperingati 20 tahun reformasi untuk menjadi Indonesia yang baru. Supaya generasi baru juga bisa mengengok ke belakang,”
- Rizal Mantovani
Rizal dikenal karena menyutradarai beberapa video klip hingga film layar lebar di Indonesia. Tercatat sudah lebih dari 150 video musik dikerjakannya dan beberapa iklan televisi. Film yang pernah digarapnya, anatara lain Eiffel… I’m In Love 2, Kuntilanak, Bulan Terbelah di Langit Amerika, 5 CM, Jailangkung dan masih banyak lagi.
Dalam film Kuldesak, Rizal mengarahakan segmen ketika seorang karyawati sebuah perusahaan bernama Lina (Bianca Adinegoro) diperkosa saat sedang lembur. Kemudian Lina bertekad untuk membalaskan dendam dengan mencari pemerkosanya. Ironi, ketika Lina mengetahui siapa dalang dibalik semua itu.
Ingin mengetahui kisah kelanjutannya, jangan lupa saksikan pemutaran film Kuldesak pada 30 Desember! Pemutaran hanya satu hari dan satu kali di 9 kota, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang dan Padang.
(Rikha| Foto: Redaksi)
Kategori : Berita Lifestyle