YouTube Kids Hadirkan Konten Edukasi Khusus Anak

Jakarta, Wikimedan – Bulan September lalu, YouTube meluncurkan aplikasi YouTube Kids untuk perangkat Android dan iOS. Kini YouTube Kids hadir di 38 negara dalam 9 bahasa termasuk Indonesia.

Sejak diluncurkan, YouTube Kids telah ditonton oleh 70 miliar orang di seluruh dunia. YouTube kids berhasil menduduki peringkat 5 terbaik dalam kategori aplikasi anak di seluruh dunia di Play Store maupun App Store.

YouTube Kids menyajikan beragam konten khusus anak-anak. Kini YouTube Kids berkerjasama dengan Komunitas Ayo Dongeng Indonesia meluncurkan konten Dongeng Yuk. Dongeng Yuk ini menghadirkan cerita rakyat dari berbagi daerah di Indonesia. Terdapat 34 cerita rakyat dari 34 provinsi di Indonesia dengan pengisi cerita oleh 34 tokoh kenamaan tanah air.

“YouTube kids memiliki beragam konten edukasi. Mulai dari film kartun, edukasi dan lain sebagainya. Kita memiliki konten sesuai dengan kebudayaan Indonesia seperti Dongeng Yuk. Di YouTube Kids para orang tua dapat memilihkan konten edukasi yang tepat bagi Anak,” ujar Fibriyani Elastria, Head of Consumer Marketing Google Indonesia disela acara peluncuran Dongeng Yuk untuk YouTube Kids di bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Hal senada juga disampaikan oleh Eka Khristiyanta Purnama M.Pd, selaku perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di tempat yang sama.

“Orang tua harus memantau anak menonton YouTube. Dengan adanya YouTube Kids, orang tua tak perlu khawatir akan tontonan anak. Karena YouTube Kids menghadirkan berbagai konten video menarik untuk anak seperti Dongeng Yuk ini. Konten dongeng ini sangat bermanfaat bagi anak anak. Karena mengandung unsur moral, gotong royong, kepahlawanan dan sebagainya,” ucap Eka.

YouTube kids dibekali fitur timer, search on/off, blocking dan parent approved mode. Dikatakan Fibri fitur tersebut memungkinkan orang tua untuk memfilter konten terbaik untuk anak.

“Orang tua bisa memilih chanel khusus untuk anak, mana yang boleh ditonton dan mana yang tidak. Kalau orang tua tidak setuju bisa memblokir video yang dianggap tak patut ditonton anak-anak,” tutup Fibri.