Wow, 130 Polisi di Jateng Terpapar Narkoba
[ad_1]
Wikimedan – Tak kurang dari 130 anggota kepolisian di Jawa Tengah terpapar narkotika dan obat-obatan terlarang. Mereka yang menjadi oknum dan pecandu ini diwajibkan mengikuti rehabilitasi medik usai menjalani sidang di internal Polri.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, rehabilitasi medik dilakukan dalam beberapa periode. Dimana saat ini sudah memasuki gelombang ketiga. “Ada yang 20 personel, ada yang 30, rata-rata seperti itu. Total sekitar 130 personel (se-Jateng),” katanya usai meresmikan gedung rehabilitasi medik RS Bhayangkara Semarang, Jumat (12/10).
Sementara, ratusan personel Polri yang terlibat penggunaan narkoba itu, lanjut Condro, asalnya dari beberapa polres di jajaran Polda Jateng. “Kita tarik dari polres ke polda. Kita hukum di polda. Selesai menjalani hukuman, kita rehabilitasi,” katanya.
Selain rehabilitasi medik, lanjut Condro, para anggota terpapar narkoba juga diharuskan ikut pelatihan fisik di Markas Komando Satuan Brimob Polda Jateng. Tujuannya, yakni mengembalikan atau memulihkan kondisinya.
Kapolda menambahkan, para personel terpapar narkoba itu, kemudian juga diajak meningkatkan ketakwaan sesuai keyakinan masing-masing. Kegiatan ini dianggap penting untuk memulihkan mental masing-masing.
“Setelah itu baru para kapolres mengambil supaya ada rasa tanggung jawab dari kapolresnya. Termasuk juga anggota pengguna ada rasa malu karena dijemput, diambil oleh kapolresnya,” tegasnya. Pemantauan setelah itu, juga masih dilangsungkan agar oknum bersangkutan tak kembali bersentuhan lagi dengan narkoba.
Lebih jauh, Condro mengungkap jika angka penyalahgunaan narkoba secara keseluruhan di Jateng cukup tinggi. Bahkan, sedikitnya 300 ribu orang tercatat telah terpapar barang haram tersebut.
Dengan demikian, guna mendukung upaya rehabilitasi anggota Polri maupun masyarakat terpapar narkoba tadi, kini dibangun tiga instalasi modern di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Dan baru saja diresmikan hari ini.
“Yang pertama terkait dengan rehabilitasi narkoba. Yang kedua, selama ini kita hanya punya empat alat cuci darah, sekarang menjadi 20 alat untuk cuci darah. Kemudian yang terakhir kita meresmikan peralatan CT Scan yang sangat canggih,” tandasnya.
(gul/JPC)
[ad_2]