Kesehatan

Warning Keras Bos Pfizer Buat Orang yang Sudah Vaksin 2x

Indodax


Wikimedan.com – Warning Keras Bos Pfizer Buat Orang yang Sudah Vaksin 2x. Sebuah peringatan datang dari bos perusahaan vaksin Pfizer. Peringatan ini ia sampaikan bagi orang yang sudah di vaksin Covid-19 penuh atau sudah mendapatkan dosis pertama dan kedua.

CEO Pfizer Albert Bourla, mengatakan meski sudah divaksin penuh, masih dibutuhkan dosis vaksin keempat untuk terus memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Hal ini ditegaskannya dalam wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), CBS, bertajuk Face the Nation. “Saat ini, seperti yang kita lihat, perlu booster keempat sekarang,” kata Bourla, seperti dikutip Minggu (24/7/2022).

Perlindungan yang dimiliki dari vaksin ketiga, cukup baik untuk melawan rawat inap dan kematian Covid-19. Tapi vaksin booster ini tidak terlalu bagus untuk melawan infeksi, karena tidak bertahan lama.

Pemberian vaksin dosis keempat memang bukan hal baru. Beberapa negara, seperti di Israel, Cile, dan Jerman, dilaporkan sudah melakukan vaksin keempat.

Selama wawancara, Bourla pun menegaskan kembali tujuan perusahaannya. Yakni menciptakan vaksin yang efektif melawan semua varian Covid-19 untuk jangka waktu yang lebih lama.

“Kami bekerja sangat giat saat ini untuk membuat tidak hanya vaksin yang akan melindungi dari semua varian, termasuk Omicron, tetapi juga sesuatu yang dapat melindungi setidaknya selama satu tahun,” ujarnya

“Dan jika kita dapat mencapai itu, maka saya pikir itu sangat mudah untuk diikuti dan diingat sehingga kita dapat kembali ke kehidupan yang benar-benar seperti dulu.” Bourla menambahkan.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sendiri sudah menyetujui penyuntikan vaksin keempat. Vaksin booster kedua ini diberikan kepada warga berusia 50 tahun ke atas. Izin diterbitkan pada vaksin Pfizer dan Moderna.

Langkah ini diambil saat varian Omicron masih memiliki kekhawatiran baru terkait penyebarannya. Subvarian Omicron, BA.2, kini mendominasi kasus Corona AS, seperti dilansir dari CNBC International.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *