Utang BUMN Mencapai Rp 5.271 T, Nih Penjelasan Anak Buah Menteri Rini
Wikimedan – Kabar total utang BUMN yang mencapai 143 perusahaan mencapai Rp 5.271 triliun ramai jadi pembicaraan. Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Klik Ro langsung mengklarifikasi pemberitaan tersebut. Menurutnya, catatan kewajiban BUMN per kuartal III-2018 itu bukanlah utang riil.
Dia menegaskan misalnya dari sektor keuangan tercatat jumlah liabilitas Rp 3.311 triliun, tetapi itu terdiri dari Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 2.488 triliun, cadangan premi dan asuransi Rp 335 triliun serta utang lain-lain senilai Rp 529 triliun.
“Jadi DPK apakah utang secara akunting betul (memang utang) Tetapi itu simpanan dimana dari Rp 3.311 triliun tidak membayarkan kembali kecuali anda tarik bukan konsep lending borrowing antara debitur dan kreditur. Not really utang Rp 2.488 Triliun ditambah cadangan premi,” jelas Aloy di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/12).

Selanjutnya, ia menerangkan utang dari 143 BUMN yang benar-benar utang berbunga adalah liabilitas senilai Rp 5.271 triliun dikurangi DPK Rp 2.488 triliun dikurangi cadangan Rp 220 triliun dikurangi utang usaha Rp 79 triliun. Hasilnya adalah Rp 2.524 triliun.
“Jadi perlu diketahui utang bukan dihitung dari jumlah tapi rasionya. Yakni Debt to Equity Ratio yakni perbandingan antara utang dan ekuitas. Semakin tinggi menunjukkan kerisauan semakin rendah makin baik,” tuturnya.
(uji/JPC)
Kategori : Berita Nasional