USG Abdominal vs USG Transvaginal, Mana yang Lebih Baik?
[ad_1]
Jika selama ini Anda hanya mengenal USG abdominal (perut) saja, tahukah Anda masih ada berbagai macam pilihan jenis USG lainnya? USG transvaginal adalah salah satunya. Namun diantaranya keduanya, prosedur pemeriksaan USG mana yang paling baik untuk dilakukan? Apakah USG perut atau USG transvaginal? Berikut ulasan lengkapnya.
Kenali dulu perbedaan USG abdominal dan USG transvaginal
Baik USG transvaginal maupun USG abdominal sebenarnya sama-sama bisa dilakukan sebelum atau selama kehamilan. Keduanya tersedia bagi Anda yang ingin mengecek perkembangan kehamilan maupun memeriksa masalah kesehatan tertentu.
Akan tetapi, sebelum benar-benar menilai pemeriksaan USG mana yang harus dipilih, lebih baik pahami terlebih dahulu perbedaan dari masing-masing USG transvaginal dan abdominal ini.

Tempat dan prosedur pemeriksaan
Dilihat sekilas dari namanya, tentu USG abdominal dan USG transvaginal jelas punya teknik pemeriksaan yang berbeda.
USG abdominal atau USG perut adalah pemeriksaan yang dilakukan melalui bagian luar perut, dengan cara mengoleskan gel ke seluruh area perut. Selain berguna untuk memperlancar pergerakan transduser, gel ini juga bertujuan untuk mencegah hadirnya udara antara kulit dan transduser. Selanjutnya, dokter akan menggunakan stik bernama transduser yang digerakkan di atas perut guna menangkap gambaran nyata mengenai seluruh organ-organ internal di dalamnya.
Sementara USG transvaginal adalah metode pemeriksaan internal dengan melibatkan penggunaan transduser sepanjang 2-3 inchi untuk dimasukkan langsung ke dalam vagina. Anda akan memperoleh gambaran hasil pemeriksaan yang lebih rinci seputar organ reproduksi wanita, meliputi vagina, rahim, saluran telur, indung telur, hingga leher rahim.
Sasaran pemeriksaan
Meski lebih sering dikenal sebagai metode pemeriksaan rutin untuk ibu hamil, tapi bukan berarti Anda yang tidak sedang hamil dilarang untuk melakukan USG abdominal ini. Pasalnya, lambung, ginjal, hati, pankreas, usus, serta organ lain yang terdapat dalam rongga perut juga merupakan sasaran utama pemeriksaan USG abdominal.
Terutama bagi Anda yang telah didiagnosis dokter mengalami pembengkakan organ tubuh, penumpukan cairan di dalam rongga perut, batu ginjal, radang usus buntu, dan lain sebagainya yang lebih mudah dideteksi melalui USG abdominal.
Lain halnya dengan USG transvaginal yang lebih ditujukan untuk memeriksa organ-organ reproduksi wanita, baik selama masa kehamilan maupun tidak. Pemeriksaan di luar kehamilan berguna dalam mendeteksi pertumbuhan kista atau tumor di ovarium, nyeri panggul tidak normal, perdarahan vagina, ataupun memastikan pemasangan IUD sudah tepat.
Bila dilakukan selama kehamilan, USG transvaginal biasanya bertujuan untuk memantau setiap perubahan dalam kehamilan yang mungkin berisiko buruk, memeriksa detak jantung janin, mengecek kondisi plasenta, menunjukkan kemungkinan adanya perdarahan abnormal.
Waktu pemeriksaan
Hal lain yang membedakan pemeriksaann USG abdominal dan transvaginal adalah aturan waktu dilakukannya metode tersebut. USG abdominal boleh dilakukan kapan pun segera setelah direkomendasikan oleh dokter, baik untuk periksa kehamilan ataupun cek kondisi medis.
Sedangkan USG transvaginal punya aturan waktu khusus, yaitu pada trimester awal kehamilan alias sebelum usia kehamilan menginjak minggu ke-8 bagi itu hamil. Atau ketika sudah memasuki fase ovulasi atau masa subur untuk wanita yang tidak sedang hamil.

Jadi, pilih pemeriksaan USG yang mana?
Pada dasarnya, metode pemeriksaan USG perut ataupun USG transvaginal sama-sama akurat. Penentu utama jenis USG mana yang harus dijalani tergantung dari tujuan pemeriksaan Anda.
Jika sedang tidak dalam masa kehamilan dan ingin mengetahui kondisi organ reproduksi, maka USG transvaginal bisa jadi pilihan. Namun bila ingin memastikan kondisi organ perut dan tidak sedang hamil, Anda bisa memilih USG abdomen yang lebih khusus mengamati organ dalam perut daripada USG transvaginal.
Begitu pula dengan wanita yang sedang hamil. USG transvaginal yang dilakukan selama masa kehamilan sebenarnya punya tujuan yang sama dengan USG abdomen, yakni untuk memantau kondisi janin di dalam perut.
Mana yang lebih efektif mendeteksi gangguan?
Hanya saja, USG transvaginal dianggap memiliki metode yang jauh lebih mendalam karena bisa berhadapan langsung dalam jarak dekat dengan organ yang ingin diperiksa. Terlebih jika dilakukan saat usia kehamilan masih trimester awal, dimana ukuran rahim belum terlalu berkembang sehingga agak sulit untuk diamati lewat skrining luar tubuh.
Didukung oleh hasil sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Ultrasound in Medicine, USG transvaginal dinilai lebih unggul dibandingkan dengan USG perut. Ini karena USG transvaginal mampu menunjukkan kondisi janin sekaligus sistem reproduksi ibu yang lebih jelas dan akurat selama masa kehamilan.
Hasil USG transvaginal pun dianggap lebih efektif daripada USG perut bila dilakukan saat umur kehamilan kurang dari 10 minggu, digunakan oleh orang dengan berat badan lebih (obesitas), dan pada wanita dengan rahim terbalik (retroverted).
Meski begitu, kembali lagi pada tujuan awal pemeriksaan Anda. Sebab intinya, kedua USG ini sama-sama bisa jadi pilihan terbaik dalam memberi gambaran mengenai kondisi janin maupun organ-organ dalam tubuh.
Baca Juga:
[ad_2]