USDJPY Pulih Didukung Oleh Lonjakan Wall Street dan Pelemahan Safe Haven Yen Jepang
Pergerakan pada pasangan mata uang USDJPY tampak
positif saat sesi Asia berlangsung di hari Selasa (3/3). Dolar AS menguat
membawa pasangan menuju ke level harga 108,34 dengan rentang harga di 108,20
sampai 108,53. Yen Jepang sepi peminat setelah adanya dorongan pemulihan risiko
dengan kenaikan pada saham AS beberapa waktu terakhir.
Beberapa saham AS mengalami kenaikan seperti
indeks saham DJIA yang melonjak sampai 5,1 persen. Lonjakan tinggi itu menjadi
catatan kenaikan yang paling besar pada indeks DJIA setelah beberapa tahun
lalu. Hal ini yang mendorong Dolar AS menguat sepanjang sesi Asia hari
ini.
Sementara itu OECD menyampaikan prediksi pertumbuhan
ekonomi setelah wabah virus Corona menyerang. Pada tahun 2020 ini pertumbuhan
diprediksi akan merosot 0,5 persen menuju ke 2,4 persen. Ekonomi China
diprediksi akan turun 0,8 persen menuju ke 4,9 persen pada 2020 dan 2021 akan
tumbuh 0,9 persen menuju ke 6,5 persen.
Negara yang tergabung dalam G7 akan
melangsungkan pertemuan untuk menanggapi kondisi perekonomian di tengah wabah
Covid-19. Pertemuan antar Menteri Keuangan itu akan dipimpin langsung oleh
Menteri Keuangan AS yaitu S. Mnuchin bersama dengan Ketua Fed Powell. Pertemuan
itu akan terus diawasi oleh para pedagang karena akan menantang Dolar AS
menguat saat ini.
Selanjutnya para pelaku pasar dan investor
global akan fokus ke respon dari para pembuat kebijakan global. Untuk bank
sentral Jepang saat ini diprediksi hanya memiliki sedikit pilihan untuk
mengambil tindakan. Walaupun kemarin BoJ Kuroda mengatakan akan memberikan
likuiditas dan membuat pasar kembali stabil.
Hari ini saat pertengahan sesi Asia, bank
sentral Australia juga akan melangsungkan pertemuan untuk membahas kebijakan
moneter terbarunya dengan harapan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Harapan pemotongan suku bunga oleh Fed juga akan menggerakkan USDJPY
kedepannya.