Usai Karhutla, Pemprov Riau Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor

Wikimedan– Pemprov Riau akan mencabut status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2018, besok Jumat (30/11). Namun, di hari yang sama,pemprov akan langsung menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, status siaga darurat Karhutla dicabut. Mengingat, status tersebut memang akan berakhir besok. Sebelumnya, status siaga darurat untuk Karhutla sempat diperpanjang mulai 1 Juni lalu.

“Kami sudah rapat dengan BMKG dan stakeholder yang lain, bahwa curah akan hujan tinggi. Itu mulai November, Desember hingga Januari. Maka mulai besok (Jumat), SK (Surat Keputusan) Karhutla akan kami cabut dan langsung menetapkan SK siaga banjir dan longsor,” kata Edwar, Kamis siang (29/11).

Penetapan status siaga darurat banjir dan longsor ini mengikuti langkah serupa yang telah ditempuh kabupaten/kota di Riau. Antara lain Kabupaten Rohul, Kabupaten Rohil, Kabipaten Inhu, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kuansing. Kemudian baru-baru ini ada Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru yang terdampak banjir.

“Melihat beberapa kabupaten/kota yang terpapar banjir. Dengan ditetapkannya banjir dan longsor, kami bisa lebih optimal mendampingi,” sebutnya.

Nantinya, status siaga banjir dan longsor ini akan berlaku mulai 30 November hingga 31 Desember 2018. Tetapi, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perpanjangan. “Apabila diperlukan perpanjangan akan dilakukan. Barangkali kalau tidak diperlukan akan dicabut,” ujarnya.

Sementara itu, dicabutnya status siaga Karhutla tidak terlepas dari keberhasilan Tim Satgas Karhutla Riau dalam mempertahankan Riau sebagai wilayah bebas asap untuk ketiga kalinya.

“Semua itu tak lepas kerja keras stokeholder terkait. Termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah memberikan bantuan helikopter water bombing. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa mempertahankan Riau bebas asap,” ucapnya.

(ica/JPC)