Olahraga

Toni Nadal Percaya Roger Federer Tak Akan Klaim Gelar Grand Slam Lainnya

Indodax


Mantan pelatih sekaligus paman Rafael Nadal, Toni Nadal percaya bahwa akan sulit bagi Roger Federer untuk memenangkan gelar Grand Slam di musim 2019.

Toni, pelatih utama Nadal di sebagian besar kariernya, percaya bahwa karier gemilang Federer di Grand Slam akan mendekati akhirnya. Federer telah mengantongi 20 gelar Grand Slam setelah memenangkan Australian Open musim ini.

Namun, akhir-akhir ini, Federer mengalami kekecewaan di turnamen-turnamen besar. Di Wimbledon, ia kalah dari Kevin Anderson di perempatfinal. Sementara di US Open, ia kalah dari petenis Australia yang tak terduga, John Millman di babak keempat. Untuk kali pertama sejak musim 2013, Federer hanya berhasil lolos ke satu semifinal dari empat Grand Slam.

“Saya tidak yakin apa yang bisa kita prediksi di musim 2019, tetapi tampaknya akan sulit bagi kita menyaksikan Federer mengangkat gelar Grand Slam lainnya,” tulis Toni pada kolom pekanan yang dirilis El Pais.

“Saya harus mengakui, bahwa saya telah menyatakan hal ini pada kesempatan yang lain tentang Federer dan ia berulang kali mengejutkan saya.”

Federer saat ini menjadi petenis tertua yang berada di peringkat 100 besar dengan menginjak usia 37 tahun. Tetapi, petenis peringkat 3 dunia tersebut belum memperlihatkan tanda-tanda akan pensiun dari dunia tenis dalam waktu dekat walaupun mencatatkan hasil berbeda di paruh kedua musim ini. Musim ini, Federer berhasil mengantongi empat gelar dan terakhir ketika menang di Basel pada Oktober lalu.

Federer akan kembali beraksi pada Januari mendatang di Hopman Cup, ajang beregu campuran, dan akan kembali tampil dengan rekan senegaranya, Belinda Bencic.

Toni juga menuliskan bahwa ada momentum perubahan di antara para petenis muda setelah ATP Finals. Di ATP Finals musim ini, Alexander Zverev mengalahkan Federer dan Novak Djokovic demi mengklaim gelar terbesar dalam kariernya. Zverev menjadi salah satu dari tiga petenis muda yang mengalahkan Djokovic sejak Wimbledon, dua petenis muda lainnya adalah Stefanos Tsitsipas dan Karen Khachanov. Ketiganya masih berusia di bawah 22 tahun.

“Saya sempat memiliki keraguan tentang apakah para petenis muda mampu mengatasi permainan Federer di grass-court, Djokovic di lapangan yang cepat, dan Rafael di clay-court. Final di London membuat saya berpikir tentang hal itu. Saya pikir saat ini kita menyaksikan, setidaknya, lompatan kualitas permainan para petenis muda,” lanjut Toni.

Artikel Tag: Tenis, australian open, wimbledon, US Open, Roger Federer, Novak Djokovic, alexander zverev, Stefanos Tsitsipas, Karen Khachanov


Kategori : Berita Olahraga

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *