Tidak Setuju Atlet Muda Main di SEA Games 2019, Ini Alasan Arki Wisnu
Wikimedan – Pebasket putra Indonesia Arki Dikania Wisnu kurang setuju dengan wacana Kemenpora menurunkan pemain pelapis di SEA Games 2019. Arki menilai, para atlet pelapis yang ada sekarang ini belum bisa mengimbangi para atlet elit karena program regenerasi yang kurang berjalan.
Untuk diketahui, Kemenpora saat ini tengah menyusun Peraturan Menteri yang mengatur bahwa hanya atlet pelapis yang boleh turun di SEA Games 2019. Peraturan tersebut rencananya akan diketok palu pada akhir Desember 2018. Arki bukanlah satu-satunya atlet yang mempertanyakan rencana tersebut. Pasalnya, berkaca di SEA Games 2017, dengan atlet utama pun Indonesia masih kesulitan untuk menjadi juara umum.
“Kalau keputusannya sudah bulat, tentu nggak ada yang bisa kita lakukan. Tapi jujur, kemarin di Asian Games 2018 kita nggak bisa bertanding 100 persen karena setiap tahun komposisi pemainnya selalu berbeda. Di Asian Games kemarin, banyak yang muda-muda. Yang tua cuma saya, Iyus (Xaverius Prawiro), Koming (Ponsianus Nyoman Indrawan), dan Keceng (Sandy Febriansyakh). Sisanya muda,” ungkap Arki.
Dengan demikian, Arki menilai bahwa tim yang mayoritas diisi para atlet muda saja, dalam hal ini basket, Indonesia tidak akan dapat meraih hasil yang maksimal. Menurut Arki, sebelum Kemenpora memutuskan hal tersebut, semestinya sudah disiapkan program regenerasi jangka panjang.
“Kita maunya menjadi yang terbaik (emas, Red), tapi kalian harus sadar bahwa kita tidak memiliki banyak pemain yang bisa dipilih (untuk bisa bersaing di level internasional, Red),” ujar Arki.
Arki pun memberi contoh dua negara yang sukses dalam melakukan program regenerasi para atletnya. “Misal Amerika Serikat dan Filipina. Bahkan tim terburuk Amerika saja bisa menang lawan tim-tim Asia. Okelah mereka (pemerintah, Red) mau regenerasi di SEA Games, tapi kalau ternyata tahun depannya tidak ada kegiatan untuk mengembangkan pemain muda, ya sama saja bohong,” tegasnya.
(mat/JPC)
Kategori : Berita Nasional