Berita Nasional

Tegas, PSHT Kota Malang Beri Sanksi Anggotanya yang Terlibat Kericuhan

Indodax


[ad_1]






Wikimedan Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Malang Robi Radiastanto Setya Darmawan akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang terlibat dalam kericuhan saat konvoi pada Sabtu malam (22/9). Pihaknya berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.





“Sanksi hanya internal organisasi,” ujarnya pada Wikimedan, Minggu (23/9). Sanksi tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka karena telah melakukan tindak kekerasan.






Selain itu, mereka juga telah membuat pernyataan secara tertulis atas perbuatannya. “Ini pembelajaran kepada adik-adik saya. Jadi sekadar shock therapy agar mereka tidak mengulangi hal yang sama. Supaya mereka sadar, bahwa apa yang mereka lakukan saat ini adalah salah,” tegas Robi.





Robi mengungkapkan, peristiwa seperti ini baru pertama kali ini terjadi di Kota Malang. Dirinya pun sudah mewanti-wanti agar kejadian itu tidak terjadi. “Tahun kemarin sudah diimbau tidak boleh konvoi. Imbasnya ya seperti ini, akan terjadi kerusuhan,” terangnya.





Saat kericuhan terjadi, Robi sedang berada di Turen, Kabupaten Malang, tempat diselenggarakannya pengesahan atau wisuda anggota baru. Dari informasi yang didapat, peserta konvoi tersebut akan menghadiri pengesahan adik tingkatnya. Kebetulan ada dua tempat penyelenggaraan wisuda, yakni di Turen dan Tulungagung.





Bahkan, Robi tidak mengetahui apakah sebelumnya ada pemberitahuan terkait konvoi tersebut. “Kurang tahu apakah ada pemberitahuan sebelumnya. Biasanya kan viral by WhatsApp. Jadi tahu, di sana ada pengesahan, seperti di daerah-daerah lain seperti itu,” terangnya.






Dia sendiri tidak tahu berapa banyak jumlah peserta konvoi tersebut. “Rombongan ini saya tidak tahu, tapi yang ini (diamankan) ada 43,” kata dia. Robi juga mengungkapkan jika ke-43 orang tersebut juga termasuk anggota PSHT yang sudah disahkan. Kebanyakan mereka berada di komisariat. 






Dia menjelaskan, pengesahan atau wisuda dilakukan setahun sekali pada bulan Suro. Umumnya, para anggota baru sebelumnya telah melakukan latihan selama 2-3 tahun, baru kemudian disahkan. “Kalau sudah disahkan, mereka bisa melatih,” lanjutnya. 





(fis/JPC)


[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *