Tanggap Darurat, 59 Desa di Kabupaten Inhu Dikepung Banjir
Wikimedan – Curah hujan yang mengguyur Provinsi Riau mengakibatkan beberapa daerah tergenang banjir. Di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), banjir tak kunjung surut bahkan merendam 59 desa yang ada di 10 kecamatan.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) setempat menetapkan status tanggap darurat. Ke-10 kecamatan itu adalah Rengat, Rengat Barat, Pasar Penyu, Lirik, Sungai Lala, Kelayang, Batang Peranap, Rakit Kulim, Peranap, dan Kuala Cenaku.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau Edward Sanger mengatakan, status tanggap darurat tersebut sudah ditetapkan sejak 05 November hingga 25 November 2018 mendatang. “Sudah ditetapkan tanggap darurat oleh BPBD setempat. Maka dari itu kita juga sudah mengirim bantuan kesana,” kata Edward, Jumat (9/11).
Bantuan yang disalurkan pun berbagai macam. Diantaranya, lauk pauk, tambahan gizi, perlengkapan makanan, kebutuhan bayi, sandang, kebutuhan keluarga, matras, perahu, pelampung, tenda pengungsian, dan lainnya. “Kantong mayat juga dikirim, sebagai antisipasi saja. Korban jiwa alhamdulilah tidak ada,” sebutnya.
Untuk saat ini, ketinggian air di Inhu bervariasi. Mulai setinggi tumit dan lutut orang dewasa hingga mencapai satu meter. Meski begitu, 1.496 kepala keluarga dengan 3.275 jiwa, tetap bertahan di 1.437 rumah masing-masing.
“Karena sifatnya tahunan, jadi masyarakat sudah terbiasa. Meski begitu, bantuan tetap dikirim untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat,” sebutnya.
Selain menggenani pemukiman warga, banjir akibat luapan Sungai Indragiri ini juga merendam 41 sekolah, sawah seluas 65 hektar, kebun karet serta sawit 175 hektar dan kebun palawija 35 hektar.
Selain Indragiri Hulu, Edward menyebut kabupaten di Riau yang juga tengah direndam banjir adalah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Hanya saja daerah itu belum menetapkan status siaga maupun tanggap darurat banjir.
“Seharusnya sudah ditetapkan, tapi saya belum ada menerima SK penetapannya sampai sekarang. Di sana kan gak ada BPBD nya jadi Dinas Sosial yang bertugas mendata,” sebutnya.
Atas kejadian ini, Edwar mengajak dinas terkait, mulai dari dinas pendidikan, sosial, kesehatan hingga pekerjaan umum memberi perhatian. Pasalnya, korban banjir juga membutuhkan pemeriksaan supaya tak terserang penyakit.
“Sekolah ada juga yang terendam, ini diperhatikan bersama. Begitu juga dengan fasilitas umum, ada yang terendam,” kata Edward.
Sebelum Indragiri Hulu, kabupaten lainnya seperti Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Pelalawan, juga sudah menetapkan status siaga darurat banjir. Hanya saja masanya sudah lewat karena banjir juga sudah surut. “Tinggal Kuansing dan Indragiri Hulu lagi. Kalau Kampar itu masih waspada,” pungkasnya.
(ica/JPC)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/jpg-today/09/11/2018/tanggap-darurat-59-desa-di-kabupaten-inhu-dikepung-banjir