Tampung Pengungsi Palu, Risma Siapkan Kantor Liponsos
[ad_1]
Wikimedan – Gelombang pengungsi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah terus berdatangan. Kabarnya, sore ini (5/10), sebanyak 100 pengungsi akan bermalam di Surabaya.
Tidak ada kabar melalui jalur mana para pengungsi tersebut bertolak dari Palu. Menurut informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur masih mendata dahulu semua pengungsi yang masuk ke Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, akan ada dua pilihan tempat yang digunakan untuk menampung pengungsi. Pertama, pengungsi akan ditampung di gedung Trasito milik Pemprov di Jalan Margorejo.
Pilihan kedua, Risma akan menempatkan pengungsi untuk sementara di hall gedung Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih. Namun, Risma tidak menyebut apakah sudah ada pengungsi dari Palu yang menempati gedung Liponsos.
“Sambil didata, akan kami dalami kondisinya pengungsi seperti apa. Setelah itu, nanti akan kami tentukan langkah selanjutnya,” kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (5/10).
Ada alasan mengapa para pengungsi ditempatkan sementara di Liponsos Keputih. Risma mengatakan, Liponsos dijadikan lokasi penampungan sementara atas arahan dari Pemprov Jawa Timur.
Risma mengaku sudah menyiapkan semua kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Antara lain, selimut, makanan, dan minuman. “Kalau soal itu (kebutuhan pengungsi selama di Liponsos) sudah nggak ada masalah,” kata Risma.
Tak hanya menyiapkan Liponsos sebagai tempat penampungan pengungsi asal Palu. Risma juga memberdayakan E-Sapa Warga. Tujuannya, sebagai sarana bagi warga yang punya keluarga di Palu yang juga turut mengungsi ke Surabaya.
“Saya pikir, itu (warga Surabaya yang ingin berkomunikasi dengan keluarga dari Palu) sudah mudah sekali. Kami juga sudah kirim tim relawan ke Palu. Jadi, komunikasinya sudah gampang sekali,” katanya.
Seperti diberitakan, tiga gelombang pengungsi sudah tiba di Jawa Timur sejak kemarin lusa (3/10). Total, sebanyak 496 orang pengungsi yang menumpang pesawat Hercules A 1337 mendarat di Base Ops Lanud Moelyono Surabaya.
Menurut catatan yang didapat Wikimedan, hanya 4 orang pengungsi yang pulang ke kecamatan Rungkut, Surabaya. Sisanya, pulang ke pelbagai kota di Jawa Timur. Antara lain, Blitar, Malang, Tuban, Kediri, dan Kediri.
(HDR/JPC)
[ad_2]