Syahrini Lebih Terbeban Pilih Menikah atau Terus Benyanyi

Wikimedan – Jelang konser merayakan 10 tahunnya di industri musik tanah air, jantung Syahrini berdegub kencang. Sebab, konser yang bertajuk Journey Of Syahrini (JOS) ini sangat spesial buat penyanyi yang kerap dijuluki Princess Syahrini Tersebut.

Namun, sambil berkelakar Syahrini mengatakan sesungguhnya dia lebih terbeban pada apa yang hendak dilakukannya setelah konser usai. Syahrini mengaku bingung memilih antara terus berkarir di dunia musik atau menikah.

“Kalau tegang sih nggak. Lebih ke beban setelah ini saya mau nyanyi lagi atau mau menikah. Tinggal memilih itukan sebetulnya. kalau deg-degan pasti karena ini pertunjukkan yang spesial di hari yang spesial,” ungkap Syahrini saat ditemui di Ciputra Artpreneur Jakarta, Kamis (20/9).

Menurut Syahrini, JOS sangat spesial buatnya. Oleh karena itu, dia akan memberikan pertunjukkan yang istimewa. Dalam artian, tak hanya sekadar menyanyi di atas panggung. Melainkan, sesuatu yang lebih spesial.

Hanya saja, perempuan yang terkenal dengan jargon ‘Sesuatu’ tersebut masih enggan membeberkannya pada awak media. Sebab, akan menjadi kejutan bagi penggemarnya.

“Ini show yang benar-benar ingin tertawa bahagia karena ingin menceritakan 10 tahun ini lebih banyak kebahagiaan dibanding dukanya sebenarnya. Ada duka dan air mata karena kelelahan. Biasa lah itu dalam hidup. Seperti taglineku ini bukan konser biasa. Tapi ini adalah show, pertunjukkan, musik, dan tawa. Pokoknya semoga isinya banyak canda dan tawa,” papar Syahrini.

Syahrini hanya membocorkan bahwa dia akan membawakan 20 lagu dan akan berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi tampan di tanah air. Seperti, Glenn Fredly, Tompi, dan Rendy Pandugo.

Sementara itu, dari sisi penampilan, Syahrini dipastikan akan muncul dengan tampilan yang istimewa. Sebab, dia akan mengenakan aksesoris kepala terbesar karya desainer yang mendunia, Rinaldy Yunardi.

Selain itu, Syahrini juga akan mengenakan kostum karya tiga desainer kenamaan tanah air, yakni Sebastian Gunawan, Dedi Budiarjo dan Edi Beti.

(str/JPC)