Strategy Analytics Prediksi Kinerja Xiaomi Bakal Melambat

Jakarta, Wikimedan – Pasar smartphone global mengalami pelemahan lanjutan di Q3-2018. Penyebabnya, industri menderita masalah termasuk permintaan konsumen yang lemah di belakang inovasi perangkat yang terbatas. Demikian para analis mengungkapkan.
Strategy Analytics mengungkapkan serapan pasar ponsel di kuartal ketiga tahun ini, hanya mencapai 360 juta unit di Q3, turun 8 persen tahun-ke-tahun.
Menurut Linda Sui, Direktur Strategy Analytics, saat ini industri smartphone berjuang untuk mencapai syarat dengan pengurangan subsidi operator, tingkat penggantian yang lebih lama, penumpukan persediaan di beberapa wilayah dan kurangnya inovasi desain perangkat keras yang menarik.
Senada dengan Strategy Analytics, laporan yang dikeluarkan oleh IHS Markit, mengungkapkkan serapan smartphone pada kuartal ketiga 2018, hanya mencapai 354,8 juta unit. Merupakan penurunan sebesar 3,3 persen tahun-ke-tahun.
Sesuai laporan IHS Market maupun Strategy Analytics, Samsung masih menjadi raja ponsel dunia. Predikat tersebut yang masih bisa dipertahankan vendor asal Korsel itu, sejak mengkudeta Nokia pada 2012.
Strategy Analytics melaporkan Samsung mengirimkan 72,3 juta unit ponsel, tak jauh berbeda dengan IHS Markit 70,9 juta unit. Sayangnya, kedua perusahaan riset itu setuju bahwa dengan penurunan sebesar 13 persen dari Q3 tahun lalu, Samsung semakin menderita di tangan para vendor Cina, khususnya di dua pasar penting, yakni China dan India.
IHS Markit mengatakan harga kompetitif dari para pesaingnya telah menjadikan Huawei dan Samsung menjadi pemain terbesar di sejumlah pasar penting.
Huawei yang menempati posisi kedua mempertahankan posisi yang diperolehnya usai menjungkalkan Apple pada tahun ini. Vendor dengan logo bunga merah menyala itu, sukses mengirimkan 51,8 juta unit (Strategy Analytics) atau 52 juta (IHS Markit).
Sepanjang Q3-2018 Huawei semakin memperkuat posisinya di sebagian besar pasar, terutama Eropa dan Asia Pasifik. Sayangnya, menurut Strategy Analytics, Huawei kesulitan menembus pasar Amerika Utara yang berharga.
Keputusan pemerintah AS yang memblokir kehadiran Huawei, dengan alasan mengancam keamanan nasional, membuat vendor lain seperti Samsung dan Motorola, masih menikmati kue manis pasar ponsel terbesar ketiga di dunia itu.
Di posisi ketiga, Apple tercatat mengirimkan 46,9 juta unit. Total pengiriman perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, terlihat stagnan tetapi pendapatan perusahaan tumbuh 29% berkat harga jual rata-rata setinggi US$793 per iPhone.
Untuk mengejar market share yang hilang, Apple telah meluncurkan iPhone XR. Smartphone yang ditujukan untuk kelas entry-level itu, telah diluncurkan pada Oktober lalu.
IHS Markit memprediksi, ketersediaan model baru dari jajaran iPhone, memberi peluang bagi perusahaan untuk menggenjot penjualan di segmen menengah, sekaligus merebut kan kembali posisi kedua dari tangan Huawei.
Kejutan diperlihatkan Xiaomi yang sukses menyodok posisi keempat. Seiring dengan ekspansi globalnya, vendor yang identik dengan harga murah itu, suskes mengirimkan 33 juta unit (Strategy Analytics) atau 32,4 juta unit (IHS Markit).
Meski mampu menyodok ke posisi empat menggeser Oppo, Strategy Analytics memperingatkan bahwa kinerja Xiaomi akan terus melambat, karena persaingan yang semakin ketat dengan para rivalnya, terutama Huawei di dua pasar utama, yakni India dan Cina.
IHS Markit mengungkapkan, empat pemain besar Cina (Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo) menyumbang 41 persen dari pengiriman global. Kinerja yang kuat dari perusahaan-perusahaan tersebut, semakin membuat vendor lain sulit untuk bersaing.
Sejauh ini, pengiriman oleh produsen peringkat ketujuh dan di bawahnya, seperti LG Electronics, Motorola, Sony dan HTC, terus menurun setiap tahun. Hal ini menunjukkan, merek-merek terkenal di industri elektronik dunia, semakin tak kuasa menahan kedigdayaan vendor –vendor China.
Meski pasar China menurun, namun tiga vendor masing-masing Xiaomi, Oppo dan Vivo mengalami peningkatan besar di luar China. Gabungan ketiganya mengirimkan sekitar 100 juta perangkat selama Juli-September 2018.
Kategori : Berita Teknologi