Berita Nasional

Siap-siap, Ribuan Anak di Asia Tenggara Bakal Dipantau Status Gizinya

Indodax


Wikimedan – Dalam rangka mencegah kasus gizi buruk atau kelebihan gizi yang masih menjadi masalah pada anak, maka ribuan anak di Asia Tenggara akan dipantau status gizinya. Kasus seperti gizi buruk, stunting (tubuh kerdil), dan obesitas masih ditemukan di sejumlah wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Studi Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II) akan mempelajari status gizi lebih dari 18.000 anak di Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia, serta menggandeng berbagai lembaga penelitian serta universitas terkemuka sebagai mitra pelaksanaan studi. Informasi yang akan dikumpulkan antara lain data-data pertumbuhan, asupan makanan, aktivitas fisik dan parameter biokimia anak-anak berusia 6 bulan hingga 12 tahun.

Dikarenakan tingkat dan besarnya kasus malnutrisi di wilayah ini, studi akan menitikberatkan pada asupan protein dan status gizi. Protein adalah zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Di Indonesia, studi akan dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan FrieslandCampina. Diharapkan hasilnya selesai pada tahun 2021 sudah bisa digunakan untuk mengembangkan program-program intervensi nasional, memperkaya pengetahuan ilmiah, dan mendukung kebijakan pemerintah.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan FrieslandCampina dalam studi besar yang mendalam untuk mendapatkan temuan-temuan mengenai tren pertumbuhan, kebiasaan diet, pola aktivitas fisik, pola tidur, dan status gizi anak-anak di negara kita,” kata Ketua Tim Riset SEANUTS II Indonesia, Rini Sekartini dalam keterangan tertulis, Kamis (29/11).

Siap-siap, Ribuan Anak di Asia Tenggara Bakal Dipantau Status Gizinya
Foto : Tim studi Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II) (Dokumentasi UI)

Sebelumnya, studi SEANUTS pertama mengungkapkan banyak anak di Indonesia menderita masalah gizi ganda (kekurangan dan kelebihan gizi). Penelitian kali ini akan lebih berfokus pada kuantitas dan kualitas protein untuk mendapatkan informasi atau data yang lebih mendalam tentang kemungkinan perannya terkait dengan masalah ini.

President of Consumer Dairy Royal FrieslandCampina, Roel van Neerbos menjelaskan, gizi yang baik adalah faktor penting untuk pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak. Banyak anak di dunia mengalami ketidakseimbangan konsumsi makanan yang mengakibatkan over or undernutrition (kelebihan atau kekurangan gizi).

“Studi ini akan memberi informasi menyeluruh mengenai kesenjangan status gizi anak, sebagai dasar pengembangan inovasi produk susu serta program gaya hidup sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang mereka,” kata Roel.

SEANUTS II adalah kelanjutan dari SEANUTS I, aktivitas studi pertama yang dilakukan pada 2010-2011. Hasil SEANUTS I memperkuat persistensi ‘hidden hunger’ yaitu masalah gizi dan kesehatan penting di Asia Tenggara. Istilah hidden hunger menggambarkan kekurangan gizi yang tidak dapat dilihat secara nyata atau tidak jelas.

Secara keseluruhan, anak-anak mungkin tampak sehat atau bahkan terlalu banyak makan tetapi mereka berkemungkinan untuk menderita kekurangan gizi yang signifikan seperti vitamin D dan kalsium, komponen penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Hasil SEANUTS I berhasil diterjemahkan ke dalam program gizi dan gaya hidup seperti DrinkMoveBeStrong dan Program Gizi Sekolah serta digunakan untuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah.

(ika/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *