Seorang Polisi Tewas Dalam Perang Narkoba Filipina
Wikimedan – Seorang kolonel polisi bernama Santiago Rapiz yang telah lama ada dalam daftar orang yang dicari oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte terkait peredaran narkoba akhirnya tewas. Dia tewas setelah baku tembak dengan polisi selama operasi perang narkoba pada Selasa, (6/11).
Pejabat kepolisian anonim tersebut mengatakan, Rapiz berada dalam daftar 6.000 tersangka yang didaftar oleh pemerintah Duterte. Seperti diketahui, Duterte melakukan kampanye perang narkoba yang diluncurkan setelah dia memenangkan kursi kepresidenan pada 2016.
“Rapiz menjual methamphetamine kepada polisi yang menyamar di Dipolog pada Senin malam senilai USD 940,” kata kepala satuan tugas kontra-intelijen polisi Romeo Caramat dilansir dari SCMP pada Selasa, (6/11).

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, ribuan telah dieksekusi secara singkat dalam jumlah yang sama dengan pemusnahan sistematis pengguna narkoba (IB Times)
“Ada pengejaran singkat tetapi ketika dia terpojok, dia menembaki agen kami,” kata Caramat.
Dia menambahkan bahwa Rapiz tewas dalam baku tembak. Rapiz dituduh melindungi raja narkoba dan terlibat dalam perdagangan narkotika.
Hampir 5.000 orang tewas dalam operasi antinarkoba polisi sejak Juli 2016. Kelompok hak asasi manusia mengatakan, ribuan telah dieksekusi secara singkat dalam jumlah yang sama dengan pemusnahan sistematis pengguna narkoba di komunitas termiskin.
Polisi menolak keras pernyataan kelompo HAM. Mereka mengatakan, kalau mereka hanya menangkap para pengedar narkoba yang menolak menyerahkan diri.
(iml/JPC)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/internasional/06/11/2018/seorang-polisi-tewas-dalam-perang-narkoba-filipina