Sentimen Pelemahan Dolar Bisa Jadi Amunisi Baru Penguatan Rupiah
[ad_1]
Wikimedan – Perdagangan nikai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terlihat rapuh di tengah pergerakan USD yang kembali melemah seiring sikap pelaku pasar yang mengesampingkan sentimen perang dagang dan imbas kenaikan EUR.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, Rupiah diharapkan dapat memanfaatkan pelemahan USD untuk kembali menguat meski sentimen dari dalam negeri masih kurang kuat untuk mendorong penguatan Rupiah. “Pergerakan Rupiah diperkirakan akan bergerak dikisaran 14.878-14.865,” ujarnya Kamis (20/9).
Reza menjelaskan, laju Rupiah kembali melemah tipis setelah sehari sebelumnya bergerak positif. Masih adanya kekhawatiran akan dampak terjadinya perang dagang antara AS dan Tiongkok yang dinilai dapat menganggu ekspor Indonesia membuat laju Rupiah kembali terdepresiasi.

Ilustrasi penukaran uang di sebuah money changer (DOK. ISSAK RAMADHAN/JAWAPOS.COM)
“Apalagi sebelumnya juga dirilis neraca perdagangan yang masih kembali mengalami defisit,” tuturnya.
Di sisi lain, lanjutnya, adanya penilaian bahwa tahun 2019 ekonomi Indonesia akan tumbuh tipis di kisaran 5,1-5,2 persen menambah sentimen negatif pada Rupiah, kontras dengan asumsi yang disepakati Banggar DPR di level 5,3 persen dengan kurs Rupiah Rp14.500 per USD.
(mys/JPC)
[ad_2]