Sebelum Dibius, Simak 5 Fakta Penting Seputar Anestesi Ini Dulu
Pernahkah Anda mengalami prosedur medis yang menggunakan obat bius atau anestesi? Bagi orang-orang yang belum pernah mengalaminya, prosedur ini tampaknya menjadi sebuah ketakutan tersendiri. Agar tidak salah kaprah, yuk, cari tahu berbagai fakta tentang anestesi berikut ini.
Berbagai fakta tentang anestesi
1. Tidak semua anestesi membuat Anda hilang kesadaran
Bagi orang awam, pembiusan dianggap sebagai salah satu prosedur yang membuat seseorang tertidur atau hilang kesadaran. Faktanya, di antara tiga jenis bius yang biasa digunakan, hanya satu saja yang membuat seseorang menjadi tidak sadarkan diri. Berikut jenis-jenis prosedur pembiusan yang paling umum, yaitu:
Anestesi umum
Anestesi umum atau bius total adalah prosedur yang membuat seseorang tidak sadarkan diri selama operasi besar. Hal ini dilakukan agar Anda tidak merasakan sakit sama sekali selama pembedahan berlangsung.
Anestesi regional
Prosedur ini membantu memblokir rasa sakit di bagian tubuh yang lebih besar seperti lengan kaki, atau bawah pinggang. Biasanya, cara ini dilakukan untuk prosedur persalinan caesar.
Anestesi lokal
Anestesi lokal membuat seseorang mengalami mati rasa di bagian tertentu tubuh yang akan dilakukan tindakan. Biasanya bius lokal ditujukan pada bagian tubuh tertentu saja, misalnya dokter gigi yang membius bagian mulut saat prosedur cabut gigi.
2. Anestesi sangat aman
Ada banyak orang yang merasa takut akan prosedur yang satu ini. Padahal, prosedur ini sangatlah aman. Prosedur pembiusan dilakukan oleh dokter anestesi. Biasanya dokter anestesi akan menggunakan oksimeter denyut untuk memastikan Anda mendapat oksigen yang cukup selama operasi. Selain itu, dokter juga akan menggunakan alat untuk memastikan tabung pernapasan yang digunakan masuk ke trakea, bukan kerongkongan.
3. Efek samping obat bius cenderung ringan
Sama seperti jenis obat-obatan lainnya, obat bius juga memiliki efek samping tertentu. Namun, tak perlu khawatir karena efek samping ini cenderung ringan dan tidak bertahan dalam waktu yang terlalu lama. Beberapa efek samping yang mungkin Anda rasakan, seperti:
- Pusing, mual, dan muntah setelah bius total.
- Sakit tenggorokan bekas dimasukkannya tabung pernapasan dalam bius total.
- Rasa nyeri yang ringan di tempat bekas suntikan, untuk bius lokal dan regional.
4. Risiko lumpuh dari bius epidural sangat kecil
Menurut dokter anestesi dr. Christopher Troainos, dulu orang-orang yang menjalani bius epidural atau di tulang belakang memiliki risiko kelumpuhan. Ini karena obat bius yang dimasukkan ke dalam botol kaca yang sebelumnya dibersihkan dengan larutan berbahan dasar alkohol. Alkohol yang bocor ke botol inilah yang akhirnya menyebabkan kelumpuhan.
Nah, karena kemajuan teknologi yang semakin pesat, botol obat bius tak lagi disterilkan dengan cara ini. Dengan begitu, risiko ini pun menghilang.
5. Kemungkinan bangun saat dibius total sangat langka
Menurut American Association of Nurse Anesthetists, obat bius total bisa menyebabkan seseorang tidak sadar, menghilangkan rasa nyeri, serta mencegah adanya gerakan tubuh. Namun, jika obat ternyata gagal memberikan efek tersebut maka seseorang bisa bangun dan sadar saat operasi.
Akan tetapi, hal ini sangat langka terjadi. Pasalnya, dokter selalu mengurangi risiko ini dengan menggunakan alat pemantau otak untuk mengukur kesadaran pasien. Alat ini membantu dokter untuk menyesuaikan dosis obat untuk membuat pasien tetap tertidur.
Namun dalam beberapa kasus, terbangun saat sudah dibius tidak selalu membuat Anda merasakan sakit. Sebagian orang hanya bangun sebentar tanpa merasakan apa pun. Jadi tidak perlu takut lagi, ya!
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan