SBY Selalu Menangis Ingat Ibu Ani Yudhoyono
Wikimedan – Ibu negara ke-6 Ani Yudhoyono telah dikemubikan. Dia meninggalkan sanak saudara dan keluarganya untuk selama-lamanya. Ani meninggal dunia karena kanker darah yang dideritanya sekira empat bulan lalu.Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan usai pemakaman dirinya bersama dengan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih berbincang-bincang santai di Cikeas, Jawa Barat dengan ditemani nasi goreng.”Kami di ruang tamu, kami duduk melantai, kami juga sambil makan nasi goreng yang biasa. Kemudian juga sebagian juga doa di pendopo, berdiskusi sampai setengah 12 malam,” ujar Hinca di Cikeas, Jawa Barat, Senin (3/6).Dari hasil perbincangan santai itu, Hinca mengatakan SBY berkeinginan menetap bergantian di Cikeas dengan di Mega Kuningan tempat tinggalnya. Seminggu sekali SBY akan pindah tinggal secara bergantian. Dalam pembicaraan santai itu, SBY masih membahas sosok sang istri. Air matanya tumpah ketika ingin istri tercinta yang sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya.“Beliau masih perlu menata, dan kalau sudah bicara Ibu Ani, dan cerita masih menangis beliau,” ungkapnya.Dirinya bersama dengan dua putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (SBY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (SBY) terus menenangkan dan menghibur jenderal bintang empat tersebut. Karena SBY air matanya terus jatuh apabila ingat belahan jiwanya itu.“Kami mencoba menghibur, selain Mas ibas ada, Mas AHY ada, kami bersama-sama berbincang, menghibur beliau, sekitar jam 12 malam kurang 15 kami bubaran, kami bilang Pak SBY untuk istirahat dulu,” ungkapnya.SBY juga rencananya tetap di Cikeas. Karena menurut Hinca kemungkinan masuh ada tamu yang datang untuk menyampaikan bela sungkawa meninggalnya Ani Yudhoyono.Selain itu, Hinca mengatakan mengenai Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tidak terlihat saat di rumah duka ataupun pemakaman Ani Yudhoyono, karena masih berada di luar negeri.Informasi ini dia dapatkan dari koleganya Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Namun demikian rencananya pada hari ini, Prabowo Subianto akan berkunjung ke Cikeas bertemu dengan keluarga besar Yudhoyono.”Datangnya pagi segera langsing ke Cikeas, itu informasi per kemarin. Jadi saya pagi-pagi sudah ada di sini untuk melanjutkan komunikasi ini,” pungkasnya.
SBY dengan kedua putranya dan menantu menabur bunga di makam Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). (Dery Ridwansah/Wikimedan)Sekadar informasi, sakit yang diderita Ani Yudhoyono terasa saat dia mendampingi SBY untuk tur panjang di Sumatera Utara hingga Aceh sejak Januari. Ketika bertolak dari Medan menuju Aceh, Ani Yudhoyono mulai merasakan ada yang tidak beres terkait kondisi kesehatannya.Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyampaikan, sempat menduga ada masalah di otot bagian punggung. Sebab, Ani Yudhoyono banyak duduk. Setelah itu, dia dibawa ke RSPAD. Hasilnya, harus dirujuk ke Singapura untuk mendapatkan perawatan intensif.Pada 2 Februari, Ani Yudhoyono mulai menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia. Tepatnya, di National University Hospital (NUH). Pada 13 Februari, SBY memberikan keterangan resmi bahwa istrinya kena kanker darah. ’’Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah,” kata SBY.Berbagai tokoh silih berganti untuk menjenguk Ani Yudhoyono. Termasuk, pada Kamis, 21 Februari, Presiden Jokowi datang ke Singapura. Sejak itu, berbagai update mengenai kondisinya banyak diupdate dari akun instagramnya maupun anak dan menantu. Seperti pada 16 Mei lalu, Annisa Pohan, melalui akun instagramnya @annisayudhoyono memberikan update kondisi yang membaik.Upaya untuk menyembuhkan Ani Yudhoyono dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk, transplantasi sumsum tulang belakang. Pada awal Maret, dia mendapatkan donor sumsum tulang belakang yang cocok dari adiknya. Yakni, Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang merupakan mantan Kepala Staff Angkatan Darat.Dia mengunggah foto sedang jalan-jalan bersama SBY yang mendorong kursi roda Ani Yudhoyono. “Memo diizinkan keluar kamar untuk pertama kalinya setelah 3 bulan dirawat di kamar saja. Alhamdulillah…” tulis Annisa. Namun, seperti penderita kanker darah lainnya, kondisi Ani Yudhoyono naik turun.Pada Rabu (29/5) kondisi Ani Yudhoyono dikabarkan terus menurun dan dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit). Perjuangan hebat Ani Yudhoyono untuk melawan kanker darah berakhir siang ini. Pada Sabtu (6/1) pukul 11.50 waktu Singapura, Ani Yudhoyono meninggal dunia.Editor : Bintang PradewoReporter : Gunawan Wibisono