Berita Nasional

Satu Jenazah Tenggelam di Selat Malaka Teridentifikasi Warga Sumut

Indodax


Wikimedan – Tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi salah satu jenazah yang ditemukan mengapung di perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (3/12). Korban berjenis kelamin laki-laki itu, diketahui bernama Marian Suhadi berusia 24 tahun.

Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan, korban berasal dari Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Saat ini, keluarganya sudah berada di RS Bhayangkara Polda Riau untuk menjemput jasadnya. “Prosesnya dibawa kembali ke kampung halaman. Secara umum, korban teridentifikasi dari data propertis, seperti pakaian, gelang dan juga data medis. Ada tanda lahir dari bagian tubuh jenazah,” kata Supriyanto, Senin (3/12) malam.

Satu Jenazah Tenggelam di Selat Malaka Teridentifikasi Warga Sumut
Keluarga korban Mardian Suhadi (baju kaos putih) datang ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk melakukan serah terima jenazah, Senin (3/12) malam. (Virda Elisya/Wikimedan)

Dengan kembali teridentifikasinya satu korban ini, berarti sudah ada 3 korban yang teridentifikasi. Dimana 2 lainnya berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), yakni Ujang Chaniago, 48, tahun dan Mimi Dewi, 32, sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Jadi disini masih ada lima. Jenis kelamin, tiga laki-laki dan dua perempuan. Rata-rata semua usia dewasa. Kita juga sulit menentukan jenis kelamin secara pasti mengingat kondisi,” sebutnya.

Sementara itu, sebelumnya satu jasad perempuan diketahui bernama Maya Karina, 37, warga Mentikan, RT 020/RW 02, Desa Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Namun, tim DVI belum dapat memastikan apakah itu memang identitas sebenarnya. Sebab, hingga kini belum ada satupun keluarga yang datang melihatnya.

“Memang ada satu jenazah yang dari data propertisnya didapat identitas paspor dan KTP asal Jawa timur. Namun secara keilmuan dan standar DVI, kami belum bisa memastikan,” jelasnya.

Untuk dapat memastikan jasad tersebut memanglah bernama Maya, maka tim DVI terlebih dahulu haruslah melakukan pemeriksaan secara postmortem maupun antemortem.

“Kalau hanya dari data sekunder, minimal harus dua bukti. Kalau data primer boleh satu. Tapi saat ini yang menyulitkan kita, sidik jari tidak bisa diperiksa, data gigi kesulitan. Kemudian DNA sudah kesulitan,” ungkapnya.

Maka dari itu, hingga kini tim DVI masih menunggu pihak keluarga korban untuk mencocokkan identitas yang ada pada korban. “Kami imbau kepada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk dapat melapor ke Polda Riau,” sebutnya.

Sejauh ini, total sudah 9 orang yang sudah ditemukan di perairan Selat Malaka. 3 diantaranya sudah teridentifikasi dan dibawa oleh keluarga untuk dikebumikan.

(ica/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *