Sambil Menangis, Begini Curahan Hati Ratna Sarumpaet ke Said Iqbal
[ad_1]
Wikimedan – Usai diperiksa oleh tim penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya selama kurang lebih 7 jam dengan 23 pertanyaan, Said Iqbal angkat bicara terkait awal mula kebohongan Ratna Sarumpaet soal penganiayaan fiktif.
Keterlibatan nama Said Iqbal menjadi saksi atas kasus penyebaran berita hoax Ratna Sarumpaet tersebut, memberikan keterangan kepada penyidik mengenai bagaimana Ratna menyebarluaskan cerita kebohongannya kepada publik.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tersebut mengaku diminta oleh Ratna Sarumpaet untuk mempertemukan dirinya dengan Prabowo Subianto.

Ilustrasi cerita kebohongan Ratna Sarumpaet (Rofiah Darajat/Wikimedan)
Iqbal menceritakan, pertama kali dirinya mendapat langsung kabar penganiayaan dari Ratna Sarumpaet pas tanggal 28 September sekitar pukul 23.00 WIB. Pada saat itu, Ratna menghubungi langsung via telfon. Isi telfon tersebut, dirinya diminta untuk segera mendatangi rumah Ratna segera.
Karena sudah tengah malam dan baru selesai dari acara talk show di stasiun televisi swasta, Iqbal memilih waktu keesokan harinya berkunjung ke rumah Ratna. Akan tetapi, karena yang bersangkutan memberi kabar penganiayaan, Iqbal mengaku langsung putar balik mendatangi rumah Ratna Sarumpaet di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
“Saya ditelepon oleh staf Ratna Sarumpaet, dan kemudian Ratna Sarumpaet berbicara. Tapi, saya sampaikan bahwa saya tidak bisa hadir untuk datang ke rumahnya Ratna Sarumpaet malam itu. Tapi tiba-tiba dia menangis sambil mengatakan, kamu harus datang karena saya dianiaya,” ujarnya usai kepada awak media usai keluar dari ruang penyidik, Selasa (9/10) malam.
Mendengar tangisan dan kabar Ratna dianiaya, Iqbal mengaku memilih putar balik dengan taxi untuk datang ke rumah Ratna Sarumpaet. Di rumahnya, yang bersangkutan langsung menjelaskan tentang drama penganiayaannya.
Iqbal tidak tahu pasti bila Ratna berkomunikasi langsung dengan Prabowo dan Fadli Zon, apakah melalui telefon atau lainnya. Pada intinya, kata dia, Prabowo ingin menemui langsung Ratna Sarumpaet.
Singkat cerita, lanjut Iqbal, akhirnya terjadi pertemuan Ratna Sarumpaet berjumpa dengan Prabowo di suatu tempat untuk membahas masalahnya pada 2 Oktober. Ratna Sarumpaet hadir dan beberapa orang lain juga hadir, termasuk Fadli Zon dan Amien Rais.
“Setelah cerita itu, intinya Kak Ratna meminta bisa dipertemukan dengan Bapak Prabowo dan dia ingin menjelaskan langsung (cerita penganiayaannya) kepada Bapak Prabowo,” kata Iqbal.
Mendengar kabar tersebut, kata Iqbal, Prabowo secara bijak menyampaikan beberapa hal kepada Ratna Sarumpaet untuk dilakukan visum et repertum supaya jelas masalahnya.
Akan tetapi, menurut Ratna pada saat itu mengaku pesimis jika polisi akan benar-benar mengungkap kasus penganiayaan yang diceritakannya.
“Sebagai seorang negarawan, sebagai orang yang punya sisi kemanusiaan, Pak Prabowo bijak menyampaikan beberapa hal kepada polisi dan untuk segera lakuka visum,” kata dia.
(wiw/JPC)
[ad_2]