Rita Hartati Tony Jafar Imau : Ada Cahaya Setelah Badai
RITA Hartati putri dari Tony Jafar Imau yang hidup diantara delapan saudara, saya menikah diusia yang ke 17 tahun dikaruhnia tiga orang anak.
Namun hal yang paling disayangkan usia penikahan saya hanya bertahan 15 tahun saja. Sejak saya hidup tanpa kasih sayang seoarang imam dirumah tangga perjalanan hidup saya benar-benar baru dimulai.
Saya bekerja apa saja yang penting halal demi menghidupi tiga orang anak saya, pada waktu itu saya mengontrak salah satu rumah di kecamatan sekayu.
Kami tinggal disana dengan perjuangan hidup yang sangat keras demi bertahan hidup.
Saya perna menjadi buruh serabutan. Mulai menderes karet, bersikan sawah, berdagang keliling dan berkebun. Tanpa disadari pengalaman hidup mengajarkan keuletan dalam menghadapi dinamika kehidupan.
Saya juga perna memberanikan diri membuka usaha kredit tanpa modal dalam bentuk arisan pedangang dipasar sekayu. Juga perna menjadi juragan angkot kalau dalam bahasa betawinya ujar Rita sambil tersenyum.
Sampai pada saatnya keberanian dalam menghadapi kesusahan hidup menjadikan saya seorang wanita, seorang ibu yang kuat.
Pada saat ini saya mampu menciptakan bisnis dibidang properti tanpa bekerja sama dengan pihak perbankan, yang membuat perumahan saya kelola sekarang non KPR.
Sekarang saya menghadirkan perumahan nol DP tanpa kpr dengan administrasi yang sangat gampang cuma dengan KK dan KTP sudah bisa memiliki rumah layak huni. Ini semua saya persembahkan untuk semua saudara – saudariku yang ada di kabupaten Musi Banyuasin siapapun tanpa terkecuali.
Saya menanamkan sifat kepada anak – anak saya jangan pernah bergantung kepada orang lain dan teruslah berusaha sendiri selagi masih diberi Allah SWT kehidupa dalam keadaan sehat, tidak bergantung dengan orang tua dan keluarga walaupun mereka hidup dalam keadaan berada. Itulah yang saya lakukan selama ini.
Karena saya sangat yakin kalau kita hidup mandiri tidak menjadi beban orang lain ” kita akan mengerti dengan kata BAHAGIA” setelah kita melewati berbagai macam rintangan serta kesusahan hidup.
Yang penting kita harus tahu ada Allah SWT dibalik semua perjalan hidup, kita harus syukuri apupun yang kita punya. Terakhir ” ujar Rita sambil menyedu kopi proses tidak akan menghianati hasil.(Dd)