RBA Bernada Dovish, Dolar Australia Menguat Tetap Unggul Di Atas Yen Jepang
Perdagangan saat sesi Asia di hari Selasa ini
(17/3) para pembeli Dolar Australia menguat walaupun risalah RBA bernada
dovish. Pasangan AUDJPY terus berusaha mencetak kinerja positif di tengah nada
penghindaran risiko yang akan terus mendukung Yen Jepang.
Dalam risalah pertemuan bank sentral Australia
menampilkan hasil bahwa Dewan siap untuk melakukan pelonggaran moneter lebih
dalam. Langkah itu akan diambil untuk bisa mendukung perekonomian Aussie.
Selain itu juga untuk menjaga agar likuiditas sistem keuangan Australia tetap
terjaga dengan baik. Meski bernada dovish, permintaan Dolar Australia
menguat lebih lama lagi.
Anggota dewan RBA mengatakan bahwa wabah virus
Corona tidak akan menunjukkan perlambatan signifikan untuk jangka waktu yang
dekat. Sehingga sangat sulit untuk bisa menilai seberapa besar dampak
perlambatan yang ditimbulkan. Mereka juga meyakini bahwa dengan pemangkasan
suku bunga akan mendorong Dolar Australia lebih rendah. Sehingga mendorong kas
menuju ke para pemegang hipotik.
Sampai saat ini risalah bank sentral Australia
yang bernada dovish tidak begitu diperhatikan oleh para pelaku pasar dan
investor. Penyebab utamanya kemungkinan adalah karena para pedagang sudah
memprediksi langkah yang dovish dan sudah diantisipasi. Apalagi saat ini
seluruh para pembuat kebijakan global terus melonggarkan kebijakan moneter dan
fiskal untuk menekan perlambatan akibat virus Corona.
Sikap pedagang yang mengesampingkan RBA dovish
telah membuat Dolar Australia menguat melawan safe haven Yen Jepang.
Saat ini pasangan diperdagangkan di sekitar level harga 65,00 saat sesi Asia
atau naik cukup besar pada hari Selasa ini. Kontrak berjangka S&P 500 juga
mengalami kenaikan setelah pemulihan sentimen risiko karena berita mengenai RUU
AS mengenai bantuan virus Corona. RUU tersebut akan diambil voting di Senat AS
sebelum disahkan.