Teknologi

Qualcomm Siap Rambah Ranah 5G di Indonesia

Indodax


Senior Managing Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto
Senior Managing Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto (Donnie/Wikimedan)

Jakarta, WikimedanQualcomm baru saja merilis chipset terbarunya yakni Snapdragon 855 (SD855) dan modem 5G X50 pada ajang Snapdragon Tech Summit 2018 yang digelar di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, 4-6 Desember lalu. Snapdragon 855 merupakan chipset mobile pertama di dunia yang mendukung 5G multi-gigabit. 5G X50 juga merupakan modem pertama yang mendukung jaringan 5G.

Snapdragon 855 hadir terpisah dengan modem 5G X50. Sedangkan Snapdragon 855 disematkan modem LTE Snapdragon X24 yang mampu mengoptimalkan jaringan 4G multi-gigabit. Meski terpisah, SD855 berkerja bersama dengan modem 5G X50 untuk mengoptimalkan jaringan 5G.

Dengan dukungan 5G di frekuensi Sub-6 GHz dan mmWave, Snapdragon X50 memberikan respon dan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya. Platform ini didesain untuk membawa kecepatan multi-gigabit yang belum pernah tercapai di komunikasi seluler sebelumnya.

“Di dalam Snapdragon 855 terdapat antena 5G. Jadi smartphone tidak perlu pasang antena 5G, cukup menggunakan SD855 dan modem Snapdragon X50. Snapdragon 855 dan Snapdragon X50 akan bisa digunakan di semua brand smartphone, asalkan sudah mendukung jaringan 5G,” ujar Senior Managing Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto disela acara Snapdragon Academy 2.0 di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Dikatakan Dominikus, pihaknya telah bekerjasama dengan provider dan vendor smartphone secara global. Untuk provider global, pihaknya bekerjasama dengan AT&T, T-Mobile, Verizon, Vodafone, BT dan lainnya. Qualcomm juga melakukan kerjasama dengan vendor smartphone seperti Asus, Vivo, Oppo, HTC, LG, Sharp, Xiaomi, ZTE, Sony, HMD, OnePlus dan banyak lagi.

“Saat ini, smartphone yang menggunakan chipset Snapdragon 855. Untuk tipe smartphone nya apa, kita belum mendapat informasi lebih lanjut,” ungkap Dominikus.

Disampaikan Dominikus, implementasi 5G mobile secara global akan dimulai pada tahun 2019.

“Beberapa negara sudah menentukan frekuensi 5G. Sedangkan Indonesia belum menentukan frekuensi untuk 5G. Pemerintah Indonesia saat ini sedang menentukan frekuensi yang digunakan untuk 5G,” papar Dominikus.

Kemungkinan besar, impelementasi 5G di Indonesia akan dilakukan pada tahun 2020 mendatang. Dibandingkan jaringan 4G, Dominikus mengatakan bahwa 5G lebih cepat dan membutuhkan latency rendah.

“Selain untuk perangkat mobile, jaringan 5G akan diterapkan di sejumlah industry. Misalnya kesehatan, otomotif dan sebagainya. Dalam industri otomotif, 5G digunakan dalam mobil otonom. Karena mobil otonom membutuhkan latency rendah,” tutup Dominikus.

Kategori : Berita Teknologi

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *