Berita Nasional

Putri Cempo Kebakaran, Puluhan KK Mengungsi

Indodax


[ad_1]








Wikimedan – Puluhan Kepala Keluarga (KK) yang selama ini tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, di Jatirejo, Mojosongo, Jebres mengungsi. Mereka memilih untuk meninggalkan rumah mereka karena asap dari kebakaran sampah sudah sampai ke pemukiman warga.







Untuk sementara warga tinggal di rumah saudara mereka yang berlokasi jauh dari lokasi TPA. 
Salah seorang warga Jatirejo, Joko S Parmin, 48, mengatakan, sejak kebakaran terjadi asap langsung masuk ke pemukiman warga.







“Sudah puluhan KK yang mengungsi, mereka untuk sementara tinggal di rumah saudara yang ada cukup jauh dari lokasi,” terang Joko kepada Wikimedan, Minggu (21/10). Warga yang mengungsi kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.  


Putri Cempo Kebakaran

MEMADAMKAN: Seorang petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api di TPA Putri Cempo, Solo, Sabtu (20/10). (Ari Purnomo/Wikimedan)







Sedangkan untuk kepala rumah tangga, memilih tetap bertahan di lokasi. Meskipun, mereka juga cukup terganggu dengan tebalnya asap yang mengepul dari tumpukan sampah di TPA tersebut. Sebagian warga yang terpaksa bertahan lantaran mata pencaharian mereka dari sampah. Selain itu, banyak warga yang memiliki hewan ternak. Jika mereka ikut mengungsi maka tidak ada yang mengawasi hewan ternak mereka. 







“Kalau saya masih bertahan di sini, masih mengurus hewan ternak. Ada beberapa sapi yang digembalakan di sini, jadi tetap bertahan. Kalau yang mengungsi itu perempuan dan anak-anak, ” ungkapnya.







Joko pun berharap pemerintah Solo cepat tanggap untuk mengatasi masalah ini. Menurutnya, kebakaran yang terjadi di TPA sangat sulit dipadamkan. Butuh berhari-hari untuk bisa menuntaskan kobaran api. 








“Ya harapannya cepat ada solusi, karena ini pasti lama. Efek dari asap ini akan bertahan hingga beberapa hari,” ungkapnya. Selain di Mojosongo, dampak kebakaran sampah di TPA juga sampai di wilayah Kabupaten Karanganyar.








Salah satu warga Plesungan, Karanganyar, Sri Wina menuturkan, saat malam hari asap kebakaran sempat masuk ke perkampungannya. Tetapi, setelah pagi hari sudah agak menghilang. “Semalam anginnya ke utara jadi dampaknya sampai sini, kalau pagi tadi anginya ke timur jadi tidak sampai ke sini,” ungkapnya.







(apl/JPC)




[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *