Berita Nasional

Polisi Gelar Rekonstruksi Pengibaran Bendera Hitam di DPRD Poso

Indodax







Wikimedan – Peringatan aksi bela tauhid di Sulawesi Tengah diwarnai pengibaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid di halaman gedung DPRD Poso. Menurut keterangan polisi, kelompok Front Pembela Islam (FPI) Poso yang juga peserta aksi merupakan pihak pengibar bendera tersebut.





Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polres Poso hari ini baru saja menggelar rekonstruksi. Security dan beberapa staf DPRD Poso serta kelompok pengibar bendera tersebut dihadirkan dalam rekonstruksi ini.





Informasi sementara yang berhasil dihimpun oleh Mabes Polri yakni sebelum pengibaran bendera tauhid, kondisi tiang bendera gedung DPRD Poso kosong. Tidak ada bendera Merah Putih yang berkibar.





“Informasi dari Kapolres di tiang bendera itu tidak ada bendera Merah Putihnya, jadi kosong. Karena kosong langsung dikibarkan (bendera tauhid itu, Red),” kata Dedi kepada Wikimedan, Sabtu (27/10).





Meski demikian, Dedi belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait hasil rekonstruksi ini. Karena baru selesai dilakukan, dan akan dikaji ulang terlebih dahulu oleh penyidik.





“Hasil rekonstruksinya sedang dikaji ulang lagi. Kebetulan baru selesai (rekonstruksinya, Red),” sambungnya.






Saat disinggung kemungkinan ada jerat pidana bagi pengibar bendera ini, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu belum menjawabnya. Dia hanya memastikan penyidik masih terus mendalami kasus ini.






“Itu masih di dalami dulu (masuk pidana atau tidak, Red), tapi tim dari Polda Sulawesi Tengah sudah turun ke Polres Poso juga untuk mendalami kejadian tersebut,” pungkas Dedi.





Diketahui, Diduga bendera tauhid berkibar di DPRD Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kejadian ini terjadi pada aksi bela tauhid yang dilaksanakan serentak disejumlah daerah pada Jumat (26/10) kemarin. Video pengibaran bendera ini pun telah ramai tersebar di media sosial.





Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo telah membenarkan pengibaran bendera tauhid ini. Menurut Dedi kejadian bermula saat jajaran Polres Poso bersama perwakilan unjuk rasa tengah beraudiensi dengan perwakilan DPRD Poso. Tanpa diketahui bendera tersebut dikibarkan oleh pengunjuk rasa yang berada di luar.





“Jadi itu kejadian kemarin, saat unjuk rasa Kapolres bersama penanggungjawab unjuk rasa bertemu dengan DPRD. Ketika terjadi pengibaran bendera Kapolres menegor kok itu ada pengibaran bendera hitam,” kata Dedi kepada Wikimedan, Sabtu (27/10).





Dari penyelidikan awal, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan bahwa, pengibar bendera tauhid ini merupakan kelompok Front Pembela Islam (FPI) Poso yang juga sebagai peserta aksi bela tauhid.





“(Pengibarnya, Red) dari kelompok FPI Poso yang melakukan unjuk rasa di gedung DPRD Poso,” sambungnya.





(sat/WMC)



Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *