Perkuat Bidang Edutech, Bytedance Rekrut 13 Ribu Karyawan Baru
Jakarta, Wikimedan – Bytedance dikabarkan akan mempekerjakan 13 ribu karyawan baru untuk memperkuat basis teknologi pendidikan (edutech) di China.
Pengembang aplikasi populer video pendek Tiktok itu menjelaskan untuk tahap awal akan mempekerjakan 10.000 profesional, termasuk tutor dan perancang kursus, di China selama empat bulan ke depan, kata perusahaan itu di akun WeChat resminya.
Selanjutnya Bytedance akan merekrut kembali lebih dari 3.000 lulusan baru selama semester musim semi sebagai bagian dari rencana ekspansi di 11 kota, lanjutnya dalam keterangannya.
Tak dipungkiri pandemi Covid-19 yang mendorong masyarakat untuk bekerja sekaligus belajar secara jarak jauh, mendorong ruang Pendidikan berpindah ke rumah. Pangsa pasarnya di China sangat besar hingga mendorong perusahaan yang berbasis di Beijing itu mempersiapkan betul usahanya.
Hal ini terlihat pada Oktober tahun lalu, Bytedance secara resmi telah meluncurkan merek teknologi pendidikanya yang diberi nama Dali, untuk menampung semua bisnis pendidikan dan sudah memiliki setidaknya kurang lebih 10.000 karyawan.
Bytedance sendiri diketahui sudah cukup lama menekuni sektor pendidikan, tepatnya dimulai pada 2016 lalu dengan berinvestasi di startup edtech dan juga mengembangkan produk pendidikannya sendiri.
Sementara itu, perusahaan besar dibalik Tiktok itu sedang pengawasan global, karena dicurigai menjalankan praktik pengumpulan data. Aplikasi berbagi video pendek populer itu bahkan telah dilarang di India. Sesuai laporan, Bytedance sedang mempertimbangkan untuk menjual operasi Tiktok di negeri Bollywood untuk menyaingi pemilik platform Glance.
Menurut sebuah laporan, tahap penjajakan Tiktok untuk pasar India tersebut sudah berada dalam pembahasan yang diprakarsai oleh raksasa investasi Jepang SoftBank, yang memiliki kepemilikan saham di perusahaan induk Glance, InMobi Pte serta induk TikTok, ByteDance.