Percepat Ekonomi Digital, BI Gelar DIGIFEST Sumatera 2020

MEDAN Wikimedan | Untuk mempercepat pemanfaatan ekonomi digital di Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara, Bank Indonesia (BI) menggelar kegiatan Digital Festival (DIGIFEST) Sumatera 2020 pada (25-26/2/2020) diHotel Santika Dyandra Medan.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat Rabu (12/2/2020) menyebut kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (25-26/2) di Hotel Santika Dyandra Medan
Wiwiek menyebut mengusung tema “Inovasi Teknologi Pembayaran dalam Mengakselerasi Digital Economy” diharapkan kegiatan DIGIFEST SUMATERA 2020 dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Sumatera. Jadi bukan sekedar mengenali potensi yang dimiliki namun juga agar mereka dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi dan inovasi yang telah tersedia, khususnya di bidang sistem pembayaran serta turut berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera.
Dengan semakin berkembang dan meluasnya teknologi telah mendorong lahirnya beragam inovasi di berbagai sektor, termasuk di bidang layanan sistem pembayaran seperti QRIS (Quick Response Indonesian Standard) yang merupakan standar baru penyelesaian transaksi pembayaran di masyarakat.
Wiwiek menjelaskan DIGIFEST SUMATERA 2020 merupakan kegiatan pameran inovasi layanan sistem pembayaran dan ekonomi digital diSumatera Utara dan juga akan diselenggarakan secara serentak di seluruh Kantor Perwakilan BI di Sumatera.
“Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan inovasi-inovasi di bidang sistem pembayaran serta produk/jasa ekonomi digital yang telah hadir di Sumatera dan sekaligus untuk memberi,” katanya.
DIGIFEST SUMATERA 2020 merupakan suatu upaya untuk mendorong penggunaan Sistem Pembayaran NonTunai, mensosialisasikan kewajiban penggunaan QRIS untuk seluruh pembayaran melalui kanal QR Code di IndonesiaIndonesia, serta memperkenalkan inovasi teknologi dan layanan digital yang telah tersedia di Sumatera.
Bentuk kegiatan Digifest Sumatera 2020 ini mengacu pada tiga kegiatan yakni showcasing (pameran), onboarding (launching dan coaching clinic) serta talkshow. Peserta showcasing adalah UMKM binaan, merchant unggulan PJSP, electronified public services, digital banking/financial services dan start-up dengan target audiens masyarakat umum,” pungkasnya.
Sedangkan, peserta onboarding adalah pelaku usaha (UMKM,merchant ritel), lembaga
pendidikan (sekolah/universitas/pesantren) ataupun sektor lainnya yang telah melaksanakan onboarding dan akan mulai menerapkan elektronifikasi/pembayaran nontunai dalam kegiatan usahanya.
“Sementara itu, peserta coaching clinic adalah para pelaku UMKM, merchant ritel, pengelola layanan publik dan lainnya yang akan diberikan pelatihan terkait tata cara dan syarat untuk dapat melakukan onboarding,” ungkapnya.
Dikatakannya, untuk talkshow sendiri terdiri dari beberapa topik yakni kebijakan sistem pembayaran Indonesia, digital economy dan banking/financial services dengan target audiens pelajar, mahasiswa, akademisi, milenial, Pemda serta pelaku usaha.(er)