Perang Rusia Ukraina Makan Korban Baru Denmark, Afrika Teriak
Wikimedan.com – Perang Rusia Ukraina Makan Korban Baru Denmark, Afrika Teriak. Perang Rusia dan Ukraina telah memakan lebih banyak “korban”. Bukan hanya kedua negara berkonflik tapi juga negara-negara lain.
Ini terkait dampak yang ditimbulkan. Setelah Belanda yang diputus gas-nya oleh Rusia, kini giliran Denmark. Perusahaan energi Denmark Rsted mengkonfirmasi Gazprom, BUMN Rusia, akan menghentikan pasokan mulai hari ini, Rabu (1/6/2022).
Ini tak lain adalah akibat aturan pemerintah Presiden Vladimir Putin, yang meminta pembayaran pembelian energinya dalam rubel, daripada euro dan dollar AS yang terdapat pada kontrak. Hal tersebut merupakan “balas dendam” pemimpin 69 tahun itu pada berondongan sanksi yang diberikan Eropa dan AS menanggapi serangan Moskow ke Ukraina.
“Kami berdiri teguh dengan penolakan kami untuk membayar dalam rubel,” kata Mads Nipper, presiden grup dan CEO dari perusahaan Denmark, dikutip CNN International.
“Kami telah mempersiapkan skenario ini, jadi kami masih berharap dapat memasok gas ke pelanggan kami,” tambah perusahaan seraya mengatakan akan membeli gas langsung dari pasar gas Eropa.
Sebelumnya Gazprom juga mengkonfirmasi memotong pasokan gas alam ke perusahaan perdagangan gas Belanda GasTerra, Selasa. Sejak aturan berlaku 1 April, Moskow pun telah melakukan hal serupa ke Polandia, Bulgaria, dan Finlandia.
Menurut Badan Statistik Uni Eropa, Eurostat, sekitar 43% gas alam yang dikonsumsi setiap tahun di Uni Eropa (UE) dibeli dari Rusia. Sisanya didatangkan dari Norwegia, Timur Tengah, Amerika Serikat (AS) dan Afrika Utara.
Namen beruntung bagi Denmark, Hanna 4% gasnya datang dari Rusia. Ini merujuk data think tank Eropa Bruegel.
Afrika Teriak
Afrika sendiri juga “berteriak” akibat perang Rusia dan Ukraina. Ketua Uni Afrika yang juga Presiden Senengal, Macky Sall, bahkan memperingatkan para pemimpin Barat.
Ini terkait keputusan untuk mengeluarkan bank-bank Rusia, termasuk bank terbesar Sberbank, dari sistem keuangan global SWIFT. Langkah diambil sebagai sanksi baru menyikapi Rusia menyerang Ukraina.
Uni Afrika menganggap hal itu berisiko merugikan pasokan makanan Afrika. Pasalnya oturan sanksi mempersulit impor biji-bijian Rusia.
“Saya juga ingin memberi tahu Anda bahwa negara kami sangat prihatin dengan efek dari gangguan yang disebabkan oleh pemblokiran sistem pembayaran SWIFT,” kata Sall, dikutip AFP.
“Kalau sistem SWIFT terganggu, berarti kalau produknya ada, pembayarannya jadi rumit … Saya ingin mendesak agar masalah ini segera diperiksa … untuk mencari solusi yang tepat,” katanya.
Perang Rusia Ukraina Sudan terjadi sejak 24 Februari. Hingga kini belum ada tanda-tanda perdamaian terealisasi.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20220601071939-4-343398/perang-rusia-ukraina-makan-korban-baru-denmark-afrika-teriak