Penolakan Perda Syariah Beri Efek Elektoral Bagi Partainya Sis Grace
Wikimedan – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyedot perhatian publik lantaran narasi-narasi kontroverisnya. Seperti, penolakan Perda Syariah dan Perda Injil yang pernah disuarakan oleh Ketua Umum Grace Natalie.
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menilai, pidato Grace tersebut sangat menguntungkan bagi PSI karena efek viralnya, sehingga PSI mendapatkan kampanye gratis.
Selain itu, menurut Rudi, pidato Grace menegaskan secara terbuka sikap politik PSI soal Perda agama. “Tentu saja, publik yang berpandangan politik sama, baik yang sekuler maupun moderat akan bersimpati kepada PSI, sehingga PSI mendapat efek elektoral cukup signifikan dari golongan itu,” ungkap Rudi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/12).
Lebih lanjut, Rudi membandingkan dengan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto yang juga mendapatkan perhatian dari publik dan diketahui juga sikap politiknya.
“Terlepas dari setuju dan tidaknya dengan narasi Berkarya untuk menghidupkan gagasan dan narasi rindu Orde Baru,” ungkap Rudi.
Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Y-Publica, elektabilitas PSI mengalami kenaikan signifikan karena sudah menyentuh angka 2,6 persen. Begitu juga Partai Berkarya juga naik pelan di angka 0,8 persen. “Perindo mengalami stagnasi di angka 2,5 persen dari survei sebelumnya pada Agustus 2018,” imbuh Rudi.
Pada posisi puncak, elektabilitas PDI Perjuangan bertengger di angka 29,1 persen. Disusul oleh Gerindra dengan 14,8 persen dan Golkar stagnan di angka 9 persen.
“PKB konsisten naik dari 5,1 persen pada Mei 2018 menjadi 7,0 persen, begitu pula Demokrat mulai membaik setelah sempat merosot pada Agustus lalu,” jelas Rudi.
Menurut Rudi, elektabilitas yang stagnan maupun melorot seperti dialami Golkar, Nasdem, Perindo, dan Hanura, disebabkan oleh absennya partai-partai itu untuk menghadirkan gebrakan-gebrakan yang menyita perhatian publik.
Diketahui, survei tersebut digelar pada 20 November hingga 4 Desember 2018 dengan responden 1200 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survei adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(sat/JPC)
Kategori : Berita Nasional