Pelaku Penebas Leher Sering Minum Tuak di Warung Korban
Berita hari ini – Firhot Manahan Nababan, 43 sang penjagal leher ternyata sering minum tuak di kedai milik korban Rimson Sitorus, 46 yang merupakan tetangganya. Firhot tega menghabisi nyawa Rimson lantaran dendam karena masalah batas pekarangan pada 2016 silam.
Kepala Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), M Sitorus mengatakan, masalah batas pekarangan itu sudah didamaikan. Sebuah pohon ditanam sebagai batas antar pekarangan mereka.
Meski ada masalah antara keduanya, pelaku ternyata sering minum tuak di kedai milik korban. Disebelahnya juga ada kios kelontong korban. Sedangkan pelaku juga punya kios kecil.
“Jadi tersangka jual rokok dan kerupuk. Korban juga ikut jualan rokok dan kerupuk, karena semenjak ada kedai tuak banyak yang minta dia jualan,” kata M Sitorus, Kamis (25/10)
Pelaku sempat berkuliah di Jakarta. Dia terindikasi sempat menggunakan narkoba. Pelaku juga disebut sampai menggigit lidahnya sendiri.
“Aneh memang orangnya tersangka ini. Ada indikasi tersangka yang tewas menggunakan narkoba sewaktu masih menjadi mahasiswa di Jakarta. Tapi istrinya tidak mengetahui tersangka masih menggunakan narkoba atau tidak,” jelas M Sitorus.
Pelaku juga disebut berperangai tempramen. Sehingga saat dia menikam Kapolsek, warga kampung langsung menghakiminya. “Satu kampung ini saya jamin tidak ada yang cocok sama tersangka. Dia orangnya kasar,” tandasnya.
Sebelumnya, kepala Rimson terpisah dari badannya setelah ditebas parang panjang oleh Firhot, Rabu (24/10). Setelah menebas kepala tetangganya, Firhot kemudian menikam dada kiri Kapolsek Parongil, AKP Sayuti Malik saat akan ditangkap.
Perwira menengah Polri itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit setempat. Kemudian Sayuti dirujuk ke Kota Medan untuk mendapat perawatan intensif. Keadaannya berangsur pulih. Sedangkan Firhot meninggal dunia sekira pukul 05.00 WIB setelah mendapat perawatan.
(pra/JPC)