Paolo Maldini Ungkap Pengalaman dengan Para Pelatih Milan
Berita Liga Italia – Legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini, akhirnya kembali ke klub yang telah membesarkan namanya itu. Namun kali ini tentu dia bukan lagi sebagai pemain.
Manajemen Rossoneri kini menunjuknya sebagai direktur sport. Sejak memilih pensiun pada 2009, dia kerap diperkirakan menjadi salah satu pejabat di Milan, namun baru kali ini hal itu terwujud.
Maldini memang sangat identik dengan Milan. Seluruh kariernya di habiskan bersama klub papan atas Italia ini. Sosok berusia 50 tahun ini pun mengungkapkan kenangannya pertama kali meniti karier di Milan.
Paolo Maldini mengungkapkan pengalamannya di AC Milan bekerja sama dengan barisan pelatih sukses seperti Arrigo Sacchi, Fabio Capello, Carlo Ancelotti. Dia juga mengemukakan kekagumannya kepada pelatih Rossoneri saat ini, Gennaro Gattuso.
Maldini pernah bekerja dengan barisan pelatih top di Milan. Bersama mereka, dia sukses meraih banyak trofi.
“Sacchi sangat fundamental bagi kami. Dia ambisius, punya banyak ide, seorang revolusioner, dan datang ke Milan pada saat yang tepat. Dia hampir sinting dalam usahanya mencari kesempurnaan,” papar Maldini lagi.
“Stres menjadi konsumsinya, hal yang biasa dialami orang jenius. Sepakbola berkembang tapi prinsipnya tetap sama,” papar Maldini lagi.
“Capello berbeda dengan Sacchi namun dia manajer dan pelatih yang hebat. Pada final Liga Champions 1994 melawan Barcelona, dia berkata kepada kami, ‘Keluarlah dan kita pasti menang.’,” dia melanjutkan.
“Tekanan yang dia berikan tak sebesar Sacchi, yang tetap memberi mimpi buruk bagi saya.Sebelum, selama, dan setelah pertandingan Sacchi tak pernah berhenti menekan kami namun dia juga mengajari kami banyak hal,” papar Maldini yang tahun ini genap berusia 50 tahun.
“Nils Liedholm benar-benat mengajarkan kepada saya bagaimana bermain sepakbola. Dia dikenal sebagai orang yang mengawali era Milan yang hebat.”
Sementara Ancelotti sempat menjadi bermain di lapangan dan kemudian menjadi pelatih Maldini. Sebagai pelatih dan pemain, mereka membawa Milan menyabet dua Scudetto, dua Liga Champions, dua Piala Super eropa, Piala Dunia Klub, Piala Super Italia, dan Piala Italia (Coppa Italia).
“Saya menjalani era yang sangat indah bersamanya. Dia mantan rekan setim, teman, dan dalam usia 35 saya lebih bisa mengontrol emosi lebih baik sehingga bisa menikmati setiap momen,” katanya.
“Menurut saya dia juga mendapat kesepakatan yang bagus di Napoli. Di sana dia sudah mentransformasikannya ke pemain-pemain penting seperti Lorenzo Insigne dan Marek Hamsik.”
Milan kini ditangani Gattuso yang juga pernah bersama-sama Maldini berjuang di lapangan. Apa komentarnya tentang pribadi yang dikenal meledak-ledak itu?
“Kita akan lihat apa yang bisa dilakukannya. Dia memiliki rasa memiliki Milan yang luar biasa. Saya dan Leonardo akan mencoba menularkan semangat kepada pasukannya.
“Dalam segi taktik, Rino (panggilan Gattuso) mengalami kemajuan pesat. Inilah yang membuat kami memberi kepercayaan total kepadanya,” papar Maldini lagi.
“Dia berani datang ke Milan. Dia tahu yang dilakukannya. Tahu bagaimana harus berhadapan dengan para pemain dan berhubungan dengan klub juga,” imbuhnya.
Artikel Tag: Paolo Maldini, AC Milan, Arrigo Sacchi, Nils Liedholm, Fabio Capello, Carlo Ancelotti, Serie A, Liga Italia, Gennaro Gattuso