Olah CPO Jadi Gasoline, Pertamina Klaim Hemat USD 160 Juta Per Tahun
Wikimedan – PT Pertamina (Persero) melakukan inovasi pada Kilang Refinery Unit III Plaju. Sejak awal Desember lalu, kilang yang berada di propinsi Sumatera Selatan tersebut telah mampu mengolah CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah menjadi Green Gasoline (bahan bakar bensin ramah lingkungan) dan Green LPG dengan teknologi co-processing.
Caranya adalah dengan menggabungkan sumber bahan bakar alami dengan sumber bahan bakar fosil untuk diproses di dalam kilang sehingga menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan.
Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif mengklaim implementasi pengolahan CPO secara co-processing di kilang telah memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dan negara. Hasil implementasi co-processing tersebut telah menghasilkan Green Gasoline Octane 90 sebanyak 405 MB per bulan atau setara 64.500 Kiloliter per bulan dan produksi Green LPG sebanyak 11.000 ton per bulan.
“Upaya ini sangat mendukung pemerintah dalam mengurangi penggunaan devisa, dimana Pertamina bisa menghemat import crude sebesar 7,36 Ribu Barel per hari atau dalam setahun mampu menghemat hingga USD 160 Juta,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (22/12).
Budi menjelaskan, proses pengolahan CPO dilakukan di fasilitas Residue Fluid Catalytic Cracking Unit (RFCCU) yang berada di kilang Pertamina Plaju, berkapasitas 20 MBSD (Million Barel Steam Per Day). Adapun CPO yang digunakan adalah jenis crude palm oil yang telah diolah dan dibersihkan getah serta baunya atau dikenal dengan nama RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil). RBDPO tersebut kemudian dicampur dengan sumber bahan bakar fosil di kilang dan diolah dengan proses kimia sehingga menghasilkan bahan bakar bensin ramah lingkungan.
“Pencampuran langsung CPO dengan bahan bakar fosil di kilang ini secara teknis lebih sempurna dengan proses kimia, sehingga menghasilkan bahan bakar bensin dengan kualitas lebih tinggi karena nilai octane mengalami peningkatan,” tambahnya.
Ke depan, langkah ini akan diikuti di kilang lainnya yakni di Kilang Cilacap, Balongan dan Dumai serta akan diperluas untuk jenis bahan bakar lainnya, baik green gasoil (bahan bakar solar) maupun green avtur.
(uji/JPC)
Kategori : Berita Nasional