Moment Lebaran, Kerja Maksimal Demi Kenyamanan Pemudik
Wikimedan – Merayakan hari lebaran tak lengkap rasanya apabila tidak dirayakan bersama sanak keluarga tercinta. Namun di balik semaraknya arus mudik, beberapa instansi atau lembaga terpaksa harus mengalah dengan menunda menemui keluarga dimomen hari raya Idul Fitri 1440 H.Salah satunya Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani. Dia bersama ribuan karyawannya terpaksa tidak ikut semaraknya arus mudik untuk memastikan jalan tol yang digunakan oleh masyarakat dapat berfungsi dengan baik dan lancar. Mengingat, Jasa Marga adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menguasai hampir 80 persen jalan tol di Indonesia.Sebelum bergabung Jasa Marga, Desi mempresepsikan bahwa momen lebaran merupakan ajang untuk silahturahmi dengan sanak keluarga. Tapi, semuanya berubah sejak memimpin perusahaan yang telah berdiri 41 tahun itu. Dia kini menilai bahwa momen lebaran adalah momennya kerja untuk masyarakat.“Mungkin kalau masyarakat biasa lebaran momennya itu silahturahmi, tapi sejak bergabung dengan Jasa Marga, lebaran itu artinya kerja,” kata Desi ketika ditemui Wikimedan saat menghadiri salah satu acara di Rest Area 57 beberapa hari lalu.
Dirut PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani (ketiga dari kanan) (Dok Humas PT Jasa Marga Tbk)Bahkan setiap tahun, Desi menyampaikan bahwa perseroan telah menyiapkan satuan tugas (satgas) arus mudik dan arus balik. Personil yang disiapkan untuk satgas itu pun ribuan orang dengan melibatkan masyarakat sekitar. Itu dilakukan demi pemudik dapat menikmati perjalanan yang aman dan nyaman.Karenanya, Desi mengharapkan di lebaran tahun depan tetap memberikan pelayanan maksimal untuk pemudik. Sebagai market leader di bisnis pengelolaan jalan tol, Jasa Marga akan mengembangkan ruas tol baru yang dapat digunakan pemudik di arus mudik tahun depan.“Jasa Marga lagi terus mengembangkan ruas baru dan pelayanan terus menerus untuk masyarakat,” terangnya.Selain mengembangkan ruas tol, Jasa Marga juga akan melakukan berbagai penyesuaian bisnis yang lebih berbasis teknologi. Nantinya, transaksi pengguna jalan tol tidak menggunakan uang cash lagi. Tapi dengan sistem sensor atau single line free flow. “Jadi, tidak perlu ada tapping atau bayar uang cash lagi di Gerbang Tol,” tukasnya.Saat ini Jasa Marga telah membangun 6 gardu yang menggunakan sistem sensor. Ke depan atau mungkin pada arus mudik lebaran tahun depan, akan lebih banyak lagi GT yang menggunakan sistem sensor. Itu dilakukan demi memudahkan dan meningkatkan pelayanan Jasa Marga ke masyarakat. Editor : Mohamad Nur AsikinReporter : Igman Ibrahim