Misbun Sidek Sebut Kemampuan Kento Momota Belum Setara Lee Chong Wei

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Pelatih kepala tunggal putra Malaysia Misbun Sidek mengakui bahwa Lee Chong Wei adalah satu dari segelintir pemain yang kemampuannya belum bisa disamakan oleh para atlet muda era sekarang. Pemain sekelas Kento Momota pun dinilai Misbun belum bisa bermain di level Chong Wei pada masa primanya.
Misbun menjelaskan, ada satu hal yang membuat Chong Wei menjadi pemain spesial. Ia selalu berjuang hingga mengerahkan 95 persen kemampuannya.
“Dengan mengerahkan kemampuan hingga level tersebut, saat itulah kamu akan menjadi pemain yang lain dari yang lain. Kebanyakan atlet hanya bisa mengeluarkan maksimal 85-90 persen kemampuan mereka,” ujar Misbun seperti dilansir thestar.com.
Misbun melihat, dari kacamatanya, ia belum menemukan pemain muda yang bisa bermain penuh totalitas seperti Chong Wei.
“Bahkan pemain seperti Kento Momota, Chen Long, dan Chou Tien Chen pun mungkin hanya bisa mengerahkan kemampuan mereka sampai di 92 persen saja,” ujar Misbun.
Menurut Misbun, selain Chong Wei, hanya ada tiga pemain bulu tangkis lain yang bisa mengerahkan kemampuannya hingga 95 persen. Bersama Chong Wei, ketiganya sudah sah terbukti bisa menjadi penguasa sektor tunggal putra pada zamannya.
“Tiga pemain itu adalah Lin Dan, Taufik Hidayat, dan Peter Gade,” ujar Misbun.
Namun, Misbun menegaskan bahwa ia tidak mengatakan hal tersebut untuk mendiskreditkan Momota dan atlet muda hebat lainnya. Ia mengatakan bahwa ada alasan lain mengapa pemain bulu tangkis era sekarang sulit bermain totalitas seperti pada zaman Chong Wei muda dulu.
“Ada alasan sendiri kenapa para atlet muda zaman sekarang begitu berkutat satu sama lain. Alasan pertama adalah jadwal turnamen yang sangat padat hingga menguras tenaga mereka. Alasan kedua adalah gaya bermain yang sudah semakin cepat dibanding dulu,” ujarnya.
Mengomentari pensiunnya Chong Wei, Misbun menuturkan bahwa ia merasa sedih dan senang di saat yang bersamaan. Sebagai sosok yang menemukan dan menggodok Chong Wei hingga bisa menjadi seorang legenda, Misbun merasa sangat kehilangan.
“Tentu sedih karena akhirnya dia meninggalkan kita setelah sekian lama membela Malaysia. Melihat seorang anak didik menjadi seorang legenda dan pemain terbaik dunia adalah mimpi semua pelatih. Tapi di lain pihak, saya juga senang karena dengan pensiun dia bisa berkonsentrasi pada pemulihan kesehatannya,” kata Misbun.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *