Minyak Mentah Melemah Setelah Masalah Campuran Membebani Bersama Sentimen Risk-Off
Wikimedan – Harga minyak mentah melemah pada berjangka WTI AS saat sesi awal Asia dan menuju ke level harga 41,20 per barel. Penurunan harga minyak mentah ini senada dengan faktor teknikal SMA 50 dalam harian dalam dua pekan terakhir. Selain itu penurunan harga energi terjadi karena adanya konflik antara AS dan Iran. Masalah virus Corona tampaknya juga berperan pada pergerakan harga energi baru-baru ini.
Secara luas masalah virus Corona bisa membebani minyak mentah saat ini. Mengingat sekarang Inggris, Spanyol dan beberapa negara Eropa lainnya mengalami kenaikan kasus yang cukup besar. Pejabat kesehatan Inggris menyarankan diberlakukan lockdown untuk membatasi persebaran.
Sementara itu dari tempat lain, lokasi produksi di Teluk Meksiko memulai rig minyak mentah kembali. Hal ini menyebabkan jumlah pasokan kembali naik dan menyebabkan minyak mentah melemah. Adanya perdebatan masalah jumlah produksi di kalangan negara anggota OPEC dan sekutu juga berperan besar membawa harga minyak mentah mencatatkan penurunan lagi.
Mengenai konflik AS-Iran, pemerintah AS sedang menyiapkan sanksi bagi perusahaan yang membantu Iran membuat senjata. Kemudian pada akhir pekan kemarin, Presiden Iran mengejek Amerika Serikat yang gagal menerapkan lagi sanksi PBB terhadap Iran yang sempat direncanakan sebelumnya.
Minyak mentah melemah saat ini sepertinya juga disebabkan oleh nada risk off yang mendominasi di pasar global. Saham Asia mengalami penurunan signifikan diikuti oleh kontrak berjangka S&P 500. Jika risk on kembali mendominasi tampaknya pasar saham bisa berbalik dan bisa membantu energi untuk kembali naik.
Tapi tentunya para pelaku pasar dan investor akan tetap fokus pada masalah geopolitik global dan juga dinamika pergerakan Dolar AS. Terlebih lagi sangat minim sekali rilis data ekonomi yang relevan dan bisa menggerakkan pasar.