Minyak Mentah Bearish, WTI Masih Di Sekitar 40,00 Menunggu Data EIA
Mendekati pembukaan sesi Eropa hari Rabu ini (8/7), minyak mentah bearish dan berada di sekitar 40,50. Tolak ukur energi tiga hari terakhir mampu mencatatkan kenaikan yang baik dan harus menerima cobaan di hari ini. Salah satu penyebabnya adalah karena nada risk off yang memaksa para pembeli mulai menghentikan aksi bullish mereka. Sementara itu data pasokan minyak dari API juga mendukung penurunan energi baru-baru ini.
Data API disampaikan dengan hasil kenaikan jumlah pasokan minyak AS sampai ke 2 juta barel. Sementara itu data pasokan sebelumnya adalah penurunan 8,156 juta barel sampai 3 Juli. Efeknya pasokan yang terlalu banyak menyebabkan para pembeli khawatir dengan permintaan. Sehingga minyak mentah bearish akibat data tersebut.
Sementara itu kenaikan-kenaikan yang tercatat dalam tiga hari terakhir dipengaruhi oleh harapan pemulihan ekonomi global. Dimulainya aktivitas banyak industri akan meningkatkan permintaan energi dan mendorong harga minyak untuk naik. Sayangnya masalah global masih membebani energi untuk naik lebih tinggi lagi.
Banyak investor yang takut dengan konflik antara AS-China, Inggris-China, AS-Uni Eropa dan masalah lain. Karena pecahnya hubungan dagang banyak negara akan memicu penurunan permintaan energi. Selain itu investor juga sedang khawatir dengan prediksi bahwa negara anggota OPEC dan sekutu tidak akan memperpanjang perjanjian pemangkasan produksi yang lebih lama lagi. Prediksi itu turut berperan menyebabkan minyak mentah bearish.
Selanjutnya para investor energi akan fokus ke data pasokan minyak mentah dari EIA . selain itu berita terbaru mengenai virus Corona dan langkah kebijakan ekonomi juga akan terus dipantau para investor. Karena akan memberikan gambaran bagaimana harapan pemulihan ekonomi global dari kondisi pandemi dan langkah kebijakan ekonomi banyak negara.