Microsoft : Perawatan PC Lama Habiskan Rp79 Juta
[ad_1]

Jakarta, Wikimedan – Microsoft dan Intel hari ini mengungkapkan penelitian terbaru dari Techaisle. Techaisle merupakan sebuah organisasi global terdepan Usaha Kecil Menengah (UKM) TI untuk riset dan analis pasar yang menyoroti peluang yang dimiliki oleh UKM Indonesia melalui pembaruan perangkat modern di kantor. Studi tersebut meninjau 460 organisasi UKM di Indonesia.
Ditemukan bahwa biaya untuk merawat PC berusia lebih dari empat tahun mencapai USD 5.332 atau setara Rp 79,4 juta. Harga tersebut cukup mahal untuk menganti perangkat keras yang menua dengan tiga atau lebih banyak PC baru.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebuah PC yang berusia lebih dari empat tahun berpeluang 3,4 kali lebih besar untuk mengalami perbaikan, menyebabkan kerugian produktivitas. 100% UKM yang lebih besar dengan lebih dari 500 karyawan masih memiliki PC yang berumur lebih dari empat tahun.
Dibandingkan 84% di UKM kecil yang memperkerjakan kurang dari 100 karyawan. Hal ini mempertegas banyaknya penggunaan perangkat PC lama oleh UKM di negara ini.
“Bagi sebagian besar UKM, PC menjadi tumpuan besar bagi para organisasi dalam mengerjakan tugas sehari-hari. 8 dari 10 UKM yang disurvei memiliki PC yang berumur lebih dari empat tahun, yang secara signifikan meningkatkan biaya pemeliharaan. Keterbatasan anggaran merupakan tantangan TI nomor satu di bisnis UKM saat ini. Pemimpin bisnis harus berupaya mengadopsi strategi modernisasi perangkat sehingga mereka dapat mengontrol biaya, sambil mempertahankan organisasi mereka dari risiko digital terkini,” ujar Bradley Hopkinson, Vice President, Consumer and Devices Sales, Asia, Microsoft melalui keterangan resminya.
Penelitian Microsoft-Intel Make the Shift yang dilakukan pada Agustus 2018 melibatkan 2.156 responden dari 5 pasar di Asia Pacific termasuk Australia, India, Indonesia, Jepang dan Korea Selatan. Responden merupakan pengambil keputusan bisnis dan TI Sampel termasuk UKM di berbagai ukuran, yang diklasifikasikan sebagai kecil (1-99 karyawan), menengah (100-499 karyawan) dan besar (500-999 karyawan).
Keamanan dan keandalan yang ditingkatkan dengan perangkat modern Studi baru mengungkapkan bahwa pada tahun lalu saja. Sebanyak 63% UKM mengalami masalah keamanan PC dan pencurian data dan hanya 17% dari mereka yang benar-benar melaporkan serangan ini.
“Dengan PC modern yang didukung oleh Windows 10, para UKM dapat memastikan pembaruan keamanan terbaru, didukung oleh cloud intelligence yang secara proaktif melindungi bisnis mereka. Dengan mengurangi potensi risiko cyberthreats dengan PC modern, UKM pasti dapat meningkatkan produktivitas mereka dan menghindari downtime,” tandas Hopkinson.
Hal senada juga disampaikan oleh Santhosh Viswanathan, Managing Director, Sales and Marketing Group, Asia Pacific Japan Territory Intel.
“UKM merupakan 99% dari perusahaan di Indonesia, dan mempekerjakan lebih dari 80% tenaga kerja di negara ini, namun banyak dari mereka masih memiliki PC yang berumur lebih dari empat tahun. Kami percaya bahwa dengan memindahkan mereka ke PC modern yang didukung oleh prosesor Intel Core, mereka dapat membuka kunci produktivitas yang lebih besar untuk bisnis mereka dan di saat yang sama mengurangi waktu dan biaya manajemen TI,” papar Santhosh.
Responden dalam penelitian ini mengidentifikasi prioritas utama bisnis mereka adalah peningkatan keuntungan serta pertumbuhan bisnis dan pengurangan biaya operasional. Studi ini menyoroti bahwa UKM memandang TI sebagai respon untuk mengatasi masalah bisnis mereka. Prioritas TI teratas termasuk investasi dalam solusi PC, keamanan dan cloud.
“Kami menemukan bahwa hambatan utama dalam bermigrasi ke perangkat yang lebih baru adalah kekhawatiran terhadap aplikasi warisan yang tidak dapat bekerja pada sistem operasi yang lebih baru, seiring dengan kurangnya anggaran. Namun, manfaat mengadopsi strategi perangkat modern lebih penting dari kekhawatiran tersebut. Biasanya, pemilik UKM masih berfokus pada investasi biaya jangka pendek, namun terkadang malah menjebak mereka untuk mengeluarkan lebih banyak biaya. Pilihan antara mempertahankan PC tua dan menggantinya dengan PC yang lebih baru adalah contoh situasi ini. Oleh sebab itu, para UKM ini harus mengevaluasi kembali keputusan mereka mengingat biaya yang lebih tinggi untuk memelihara PC tua yang memiliki efek kumulatif lebih besar pada anggaran daripada membeli PC yang lebih baru dengan teknologi terbaru. UKM di negara ini harus secara serius mempertimbangkan untuk beralih ke PC yang lebih baru dalam waktu dekat,” kata Anurag Agrawal, CEO & Analyst, Techaisle.
Menurut penelitian di Indonesia, saat ini ada lebih dari 41% PC yang digunakan di UKM yang masih menggunakan Windows versi lama. Peralihan ke perangkat modern Windows 10 akan menawarkan pengalaman yang lebih akrab, aman, terjamin dan produktif.
[ad_2]