Berita Nasional

Menembus Daerah Terisolasi Akibat Banjir Bandang di Konawe Utara

Indodax


Wikimedan – Banjir bandang yang menerjang Konawe Utara Sabtu (1/6) lalu masih menyisakan sejumlah dampak. Beberapa desa teriolasi. Puluhan rumah hanyut akibat tersapu banjir.Bantuan pun sulit didistribusikan.Adapun wilayah yang terdampak banjir yang sejumlah desa di Kecamatan Asera. Yakninya Desa Walalindu dan Desa Longeo Utama. Aksi Cepat Tanggap (ACT) Palu pun mendatangkan mobil dobel kabin berpenggerak empat roda. Mobil tersebut untuk menjangkau wilayah yang belum tersentuh bantuan.Untuk mencapai wilayah terdampak itu, mobil dobel kabin milik ACT tak jarang harus berjuang melewati lumpur tebal. Lumpur yang merendam hingga setengah ban tersebut membuat gerak mobil yang sebenarnya memiliki tenaga besar menjadi tak leluasa. Butuh bantuan warga dengan peralatan seadanya untuk membuat mobil keluar dari lumpur pekat.Menggunakan balok yang terbawa arus banjir, tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT bersama warga bahu-membahu mengangkat mobil. Tak ada dongkrak yang mampu mengangkat ban. Hanya balok kayu dan tenaga dorong dari warga sekitar yang juga menjadi korban banjir untuk membantu mobil keluar dari lumpur.Koordinator tim Disaster Emergency Response (DER) – ACT Kusmayadi mengatakan, mobil dobel kabin ACT yang terjebak lumpur itu hendak menuju Desa Walalindu, salah satu desa yang terisolasi setelah diterjang banjir bandang Konawe Utara pada Sabtu (1/6) lalu. Di sana, tim DER-ACT mengirimkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir bandang.“Medan lumpur tebal menjadi hambatan kami untuk mendistribusikan bantuan ke Walalindu,” jelas Kusmayadi dalam keterangan persenya, Sabtu (15/6).Banjir yang menerjang Asera, Konawe Utara berasal dari meluapnya Sungai Lalindu. Ratusan rumah dikabarkan hancur terbawa arus banjir. Terisolasinya beberapa desa di Kecamatan Asera akibat dari terputusnya akses utama, yaitu jembatan penghubung desa yang membentang di atas Sungai Lalindu. Jembatan itu hancur terbawa derasnya arus banjir.“Yang membuat terhambatnya pengiriman bantuan ke Asera ialah terputusnya jembatan penghubung, kendaraan roda empat tak dapat melintas. Saat ini warga dibantu relawan dan tim evakuasi gabungan membuat jembatan darurat yang baru dapat dilintasi pejalan kaki dan kendaraan roda dua,” tambah Kusmayadi.Sampai saat ini tim DER – ACT terus bersiaga di Konawe Utara untuk membantu warga jika ada banjir susulan. Posko Kemanusiaan ACT juga sudah berdiri di beberapa titik, serta dapur umum yang sampai hari ini terus didirikan di berbagai desa yang terdampak parah, termasuk desa terisolir di Walalindu, Asera.Pelayanan medis dari ACT juga sudah diberikan untuk masyarakat terdampak. Saat ini kondisi mereka beberapa sudah ada yang mengeluhkan sakit karena cuaca yang belum menentu serta tinggal di pengungsian.Banjir bandang yang menerjang Konawe Utara kini telah merendam kabupaten di Sulawesi Tenggara itu selama lebih dari sepekan. Ratusan rumah warga dilaporkan hancur dan hilang terbawa derasnya arus banjir. Warga yang mengungsi saat ini pun mulai mengeluhkan sakit serta membutuhkan logistik bantuan untuk bertahan hidup. Akses menuju berbagai titik lokasi terdampak memiliki banyak kendala akibat jembatan yang terputus.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *