Berita Nasional

Menag: Gus Dur Mengajarkan untuk Menjaga Sisi Kemanusiaan

Indodax


Wikimedan – Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, meskipun ada perbedaan dalam setiap apapun antar sesama manusia. Namun harus tetap berpegangan tangan.

Hal ini dikatakan Lukman, setelah mengenang nilai kebaikan Presiden Indonesia ke-4 Abdurahman Wahid atau yang beken dikenal dengan Gus Dur.

“Gus Dur mengajarkan bahkan kita terus menjaga sisi-sisi kemanusiaan. Ini pesan utama yang terus jadikan pegangan untuk menatap masa depan,” ujar Lukman di Haul ke-9 Gus Dur, Ciganjur, Jakarta, Jumat (21/12).

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga ingat betul pesan Gus Dur adalah agama harus selalu hadir dalam rangka memanusiakan manusia. Agama jangan dijadikan untuk pegangan dalam hal-hal keburukan.

“Jadi jangan gunakan agama atau bahkan peralatan agama untuk saling menegasikan, saling menafikan, saling merendahkan satu sama lain,” katanya.

Lebih lanjut Lukman mengatakan, ‎banyak nilai-nilai positif yang bisa diambil dari sosok Gus Dur. Khususnya tentang menghargai antar manusia.

“Kita bisa angkat esensi dari apa yang beliau sampaikan, harkat martabat kemanusiaan sama meskipun boleh jadi kita berbeda-beda atau berada dalam hal yang tidak sama dalam banyak hal,” pungkasnya.

‎Sebelumnya, peringatan haul Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kembali digelar. Acara yang memasuki tahun ke-9 ini digelar di kediaman keluarga Gus Dur, Ciganjur, Jakarta.

Haul Gus Dur tahun ini mengambil tema ‘Yang Lebih Penting dari Politik adalah Kemanusiaan’. Saat dikonfirmasi, ketua panitia yang juga anak pertama Gus Dur, Alissa Qotrunnada Wahid mengatakan tema ini haul Gus Dur ini lantaran sebentar lagi Indonesia hajatan besar Pilpres.

Sehingga di momentum hajatan lima tahunan ini ‎politik dikembalikan ke tujuan yang sebenarnya. Yakni menegakkan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

“Memberi pesan tegas kepada para capres, caleg dan masyarakat luas bahwa politik adalah menegakkan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Bukan sebaliknya. Inilah pesan pokok almarhum Gus Dur,” ujar Alissa Wahid di lokasi, Jumat (21/12) malam.

Dalam haul ini juga akan ada pesan penting yakni transformasi nilai-nilai kebaikan dari persaingan yang buruk.‎ Sehingga pesan ini penting untuk agenda jangka panjang Indonesia.

“Jika di sebagian masyarakat lebih memilih nilai bahwa menonjolkan kelompok, aliran dan agamanya, lalu abai dengan kepentingan bersama. Kita harus berjuang mendorong nilai kebersamaan sebagai bangsa dan sesama manusia,” katanya.

Adapun ‎dalam haul tersebut dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Komisioner Dewan Pengarah‎ Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD‎, Kiai Maemoen Zubair, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshidiqie.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agum Gumelar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain itu ada Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), rohaniawan Franz Magnis Suseno, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Ketua Setara Institute Hendardi‎.

(gwn/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *