Masih Sering Dipercaya, 4 Mitos Pilek Ini Terbukti Salah Besar
[ad_1]
Semua orang tentu pernah terkena pilek alias hidung meler, terlebih setiap kali memasuki musim hujan. Namun, banyak orang percaya kalau kebiasaan keramas malam-malam atau kebanyakan minum es juga bisa bikin kita terserang pilek. Apa benar begitu? Yuk, cari tahu fakta dan mitos pilek berikut ini.
Beragam mitos pilek yang tak perlu dipercaya lagi
1. Membiarkan rambut basah bisa bikin pilek
Anda mungkin pernah sesekali malas mengeringkan rambut karena alasan tertentu. Entah karena terburu-buru pergi ke kantor, malas menyalakan hair dryer, dan sebagainya.
Banyak orang yang menganggap bahwa hal ini dapat menyebabkan pilek. Padahal, ini cuma mitos, lho.
Pilek terjadi ketika ada virus yang masuk dan menginfeksi saluran pernapasan. Jadi, membiarkan rambut basah tentu tidak akan menginfeksi saluran pernapasan Anda, selama tidak ada virus yang masuk.
Hal ini turut mematahkan mitos pilek lainnya, misalnya kebanyakan minum es dan keramas malam-malam, yang juga dipercaya bisa menyebabkan pilek. Selama sistem imun Anda kuat, kebiasaan tersebut tidak akan memicu pilek, kok.
2. Tidak boleh minum susu saat sedang pilek
Orang yang sedang pilek sering kali menghindari minum susu atau produk susu lainnya, karena katanya dapat meningkatkan jumlah lendir di tenggorokan. Nyatanya, hal ini hanyalah mitos.
Menurut James Steckelberg, M.D, seorang profesor kedokteran di Mayo Medical School di Minnesota, hal ini tidak akan membuat lendirnya bertambah banyak.
Ia justru menganjurkan untuk makan sup krim, es krim, puding, atau susu untuk membantu mengatasi sensasi lidah pahit saat sedang sakit. Ini juga bermanfaat untuk meredakan sakit tenggorokan yang sering dikeluhkan saat pilek.
3. Pilek baru akan menular jika disertai demam
Demam atau tidaknya Anda tetap dapat menularkan virus pilek ke orang lain. Pasalnya, penularan pilek sudah terjadi mulai dari 2-3 hari pertama, meskipun Anda tidak demam atau bahkan belum muncul gejala pilek sekalipun. Rantai penularan ini bahkan terus berlangsung hingga 7-10 hari ke depan.
4. Obat flu bisa menyembuhkan pilek
Memang, pilek alias hidung meler adalah gejala flu yang paling umum. Karena itulah, kebanyakan orang akan langsung minum obat flu untuk meredakan pilek yang mengganggu.
Sayangnya, obat flu justru tidak ampuh mengobati pilek. Dikutip dari Parents, obat flu hanya bekerja untuk melawan virus flu, bukan untuk meredakan pilek yang disebabkan oleh virus lain selain virus flu.
Pemberian antibiotik juga akan memberikan efek yang sama. Pasalnya, antibiotik hanya bekerja efektif untuk melawan bakteri, sehingga ini tidak akan mempan untuk melawan virus penyebab pilek.
Jika Anda tetap minum antibiotik yang sebetulnya tidak diperlukan, hal ini dapat menyebabkan bakteri dalam tubuh jadi resisten. Bahkan, Anda dapat mengalami diare atau infeksi jamur karena overdosis antibiotik.
Baca Juga:
[ad_2]