Masa Tanggap Darurat Sulsel Diperpanjang Sampai 26 Oktober
[ad_1]
Wikimedan – Kondisi Sulawesi Tengah (Sulteng) belum benar-benar pulih pascagempa dan tsunami Jumat (28/9) lalu. Melihat perkembangan itu, pemerintah daerah dan stakeholder memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan. Sementara untuk pencarian diperpanjang satu hari.
“Masih banyak masalah yang harus diselesaikan di lapangan. Untuk itu, masa tanggap darurat diperpanjang 14 hari ke depan, 13-26 Oktober 2018,” ujar Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat menggelar konferensi pers di kantornya, Kamis (11/10).
Semula Pemprov Sulteng menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari yang berakhir pada Kamis (11/10). Lantas, hari ini Gubernur Sulteng Longki Djanggola kembali menggelar rapat koordinasi bersama stakholder. Rapat itu dihadiri kementerian/lembaga terkait serta bupati dan wali kota daerah terdampak. Hasilnya memutuskan perpanjangan masa tanggap darurat.

Salah satu SD Inpres di Lolu, Kota Palu yang rusak parah akibat gempa. (Issak Ramdhani/Wikimedan)
Lebih jauh Sutopo menerangkan pertimbangan keputusan perpanjangan masa tanggap darurat. Antara lain, masalah-masalah kebutuhan dasar pengungsi yang belum terpenuhi. Pengungsi masih butuh bantuan dan perhatian pemerintah untuk menangani hal tersebut.
“(Pertimbangannya) pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, perbaikan sarana dan prasarana, pembangunan huntara, penanganan medis, perlindungan sosial, pembersihan puing bangunan dan lainnya maka diperlukan akses agar penanganan dapat cepat,” tutur dia.
Di sisi lain masyarakat di hari ke-14 tanggap darurat masih mengeluhkan beberapa hal. Seperti penyakit yang mulai menyerang dan menyebar di tenda-tenda pengungsian.
“Pelayanan medis kepada pengungsi harus terus dilakukan. Penyediaan sanitasi air bersih dan sebagainya juga terus ditingkatkan,” tegasnya.
Selama masa tanggap darurat kedua ini, gubernur sudah menandatangani kesepakatan untuk menambah pasokan logistik, khususnya beras untuk masyarakat Palu dan Donggala.
“Gubernur Sulteng menandatangani tambahan beras untuk sulawesi tengah 200 ton, Kota Palu 100 ton, dan Donggala 100 ton,” pungkas Sutopo.
(yes/JPC)
[ad_2]