Malaysia Tetapkan Empat Pita Spektrum 5G
Jakarta, Wikimedan – Regulator telekomunikasi Malaysia mengkonfirmasi rencana untuk mengalokasikan spektrum 5G di empat pita, dengan penyebaran komersial diperkirakan akan dimulai pada kuartal ketiga tahun ini.
Setelah penyelidikan publik dan rilis laporan akhir pada September tahun lalu, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengidentifikasi empat pita, masing-masing 700MHz, 3,5GHz, 26GHz, dan 28GHz sebagai frekuensi spektrum untuk peluncuran 5G.
Mengambil pendekatan baru, MCMC sedang mempertimbangkan untuk mengalokasikan pita 700MHz dan 3.5GHz ke satu entitas yang terdiri dari konsorsium yang dibentuk oleh banyak pemegang lisensi, sebagai pengganti lisensi perorangan, dalam upaya untuk menurunkan belanja modal dengan meminimalkan biaya dan mencegah duplikasi infrastruktur. MCMC berencana menggelar tender untuk memutuskan pemenang.
Pada awalnya, BRTI Malaysia itu hanya akan menetapkan 2x30MHz di pita 700MHz dan 100MHz di pita 3,5GHz. Frekuensi pada pita 26GHz dan 28GHz akan dipertimbangkan untuk penugasan di kemudian hari.
MCMC mengatakan alokasi spektrum 4G yang ada akan dipertahankan, yang mencakup penugasan pita 2.3GHz dan 2.6GHz hingga Desember 2021, dengan peninjauan pita-pita ini direncanakan pada 2021.
Sebelumnya, Malaysia mengumumkan delapan perusahaan yang melakukan investasi awal sebesar MYR116 juta ($ 27,7 juta) akan menjalankan uji coba 5G. Rencana ambisius itu telah dimulai pada Oktober 2019 dan akan berjalan selama enam bulan.
Dengan tujuan mempercepat penyebaran 5G untuk bisnis di berbagai industri, Ketua MCMC Al-Ishsal Ishak, mengatakan bahwa 32 BTS 5G di enam negara akan menunjukkan 55 kasus penggunaan yang melibatkan sembilan bidang.
Masing-masing pertanian, pendidikan, hiburan dan media, layanan kesehatan digital, manufaktur dan pengolahan, minyak dan gas, kota pintar, transportasi cerdas, dan pariwisata.
Ishak mengatakan proyek-proyek tersebut akan fokus pada pengembangan pengembangan “ekosistem 5G yang menyeluruh dan inklusif dalam mengejar permintaan yang meningkat serta adopsi” teknologi 5G untuk bisnis dan konsumen.
“Kami berharap untuk mengkomersilkan beberapa kasus penggunaan mulai kuartal ketiga 2020,” ujarnya.
Ishak menambahkan bahwa dukungan dan investasi dari perusahaan yang berpartisipasi “menegaskan kembali komitmen industri dalam membangun penggunaan yang kuat untuk aplikasi 5G yang akan mengubah berbagai industri serta berdampak positif terhadap standar hidup warga Malaysia”.
MCMC adalah badan khusus yang dibentuk oleh pemerintah Malaysia. Lembaga ini bertujuan untuk menarik investasi tambahan untuk pengembangan 5G serta proposal untuk meningkatkan konektivitas di negara-negara lain.