Berita Nasional

LRT Sumsel Bikin Banjir di Palembang, Ini Sebabnya

Indodax


[ad_1]








Wikimedan Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumsel di Kota Palembang menyebabkan sejumlah daerah di Kota Palembang mengalami banjir. Hal ini dikarenakan kotoran atau lumpur yang mengendap akibat pembangunan tersebut mengganggu kelancaran saluran air.







Hal tesebut mengemuka di sela rapat koordinasi penanganan banjir disepanjang jalur LRT Sumsel di rumah dinas Wali Kota Palembang, Rabu (17/10).







General Manager Operasional Waskita Karya LRT sumsel, Bambang Priambodo mengatakan, sebenarnya bukan existing LRT yang mengganggu melainkan adanya kotoran atau lumpur yang belum dibersihkan, sehingga terjadi pengendapan lumpur yang sangat dalam dan mengganggu saluran air.







Ia mengaku saat ini yang paling krusial banjir melanda di depan terminal Damri, Punti Kayu, Simpang Polda dan yang akan mencolok saat ini di Jalan Kapten Arivai tepatnya di depan kantor Gubernur Sumsel.







“Karena itu, untuk mengatasi persoalan banjir ini kami akan buatkan menhole, baik di tengah jalan atau di median jalan,” katanya saat ditemui, Rabu (17/10).







Menhole ini tujuannya untuk mempermudah mengambil kotoran sehingga pada saat hujan saluran air dapat lancar. Selain itu, akan dibuat sodetan sebagai tempat resapan air dari jalan ke saluran air.








Pemasangan menhole ini akan dilakukan dibeberapa titik yang dianggap penting, seperti di Jalan Kapten A Rivai sebanyak 2 buah, serta di Stasiun LRT di Ampera sebanyak 4 buah termasuk sodetannya.








“Kami harap dengan upaya ini air yang tergenang dapat diminimkan,” terangnya.







Untuk di daerah KM 7 atau di daerah Punti Kayu, pihaknya telah memasang menhole. Hanya saja, pada saat saluran akan diberikan dari kotoran, warga menolaknya karena berimbas di perumahan warga yang rendah.







Karena itu, di daerah tersebut dibutuhkan pembangunan kolam retensi sehingga dapat menampung genangan air di jalan pada saat terjadinya hujan. “Untuk pembangunan kolam retensi ini akan dikerjakan oleh pihak Dinas PU PR,” katanya.







Untuk pemasangan menhole ini, ia mengaku tidak membutuhkan waktu yang lama yakni hanya 2 hingga 3 minggu, dan dana yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar. Meskipun begitu, dirinya tidak mengetahui pasti besaran dana yang akan dikeluarkan.







“Saya belum hitung biayanya tapi tidak terlalu besar,” singkatnya.







(lim/JPC)


[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *