Berita Nasional

Lapor ke Bareskrim, Kader PSI: Saya Gaji Bung Fadli Zon

Indodax


[ad_1]






Wikimedan – Rian Ernest, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku berhak melaporkan Fadli Zon ke polisi. Sebab, Fadli merupakan wakil rakyat yang juga digaji olehnya. 





“Saya warga negara yang bayar pajak, sebagian dari uang pajak saya menggaji Bung Fadli Zon sebagian wakil ketua DPR. Saya harapkan ada praktik demokrasi lebih baik,” ujarnya di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (25/9).





Adapun Ernest melaporkan Fadli Zon atas postingan video di akun Twitter pribadinya pada 22 September kemarin. Di dalam video yang diunggah Fadli, tampak enam orang perempuan berhijab biru serta tiga orang laki-laki memakai kemeja biru dan celana hitam. Semuanya memakai topeng seperti karakter kartun astro boy. Di dalam video itu, mereka menari diiringi lagu potong bebek angsa yang liriknya dipelesetkan.





Nah dari beberapa lirik itu, Ernest menilai ada kata-kata yang menimbulkan pecah belah di tengah masyarakat dan perpolitikan nasional. Misalnya kata-kata ‘takut diganti Prabowo-Sandi’ yang menurutnya sudah masuk dalam konteks Pilpres 2019. 





Ada pula tuduhan ‘mereka lah yang PKI’ dalam video tersebut. “Ada kata-kata fitnah FPI HTI ternyata mereka yang PKI,” imbuhnya.





Objek yang dituduh menurutnya bisa mengarah kepada pasangan Capres dan Cawapres Jokowi Widodo-Maruf Amin. “Kedua mungkin alat-alat pemerintah yang sah,” sebut Ernest.






Kata dia, postingan Fadli itu memenuhi sejumlah unsur di dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UU Pemilu terkait black campaign, dan unsur berita bohong alias hoax. 






Kalau Fadli Zon menyatakan itu adalah kreatifitas, menurut Ernest kreatifitas tentu memiliki batas. “Semua orang mengatakan kalau kreatifitas bisa bertindak sesuai hatinya, apa tidak nanti anarkis. Kita harus hidup penuh rasa damai, sejuk,” tuturnya.





Untuk itu, Ernest berharap dengan dilaporkannya Fadli ke Bareskrim bisa membuat efek jera. “Efek jera oknum elit politik yang hobi memecah belah bangsa hanya demi mencapai jabatan,” pungkasnya. 





(dna/JPC)


[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *