Teknologi

Kominfo Paparkan Capaian 4 Tahun Kinerjanya

Indodax


Berita Teknologi –

Jakarta,Wikimedan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan sejumlah progres kerja dan program selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa selama periode tersebut, Kemkominfo bertransformasi dari regulator menjadi fasilitator dan akselerator.

Hal itu dilakukan sesuai implementasi fokus utama Kemkominfo, yaitu percepatan pembangunan jaringan, perangkat, dan aplikasi (Network, Device and Application/NDA).

“Kominfo sebagai regulator, fasilitator dan akselerator, selama empat tahun ini membuat sejumlah program kerja untuk membenahi ekosistem teknologi informasi dan komunikasi yang dibagi berdasarkan Network (Jaringan), Device (Perangkat) dan Application (Aplikasi).

“Tidak hanya itu, Kominfo pada tahun awal fokus pada percepatan pemberlakuan jaringan 4G di Indonesia,” kata Rudiantara saat paparan di Jakarta, Kamis (26/10/10)

Dijelaskan Rudiantara, terkait percepatan pengembangan jaringan (Network), beberapa langkah telah dilakukan, misalnya percepatan adopsi teknologi 4G yang dilakukan pada 2015.

Sehingga sampai saat ini penyebaran jaringan 4G berkembang sangat pesat, mencapai 73 persen di seluruh Indonesia, dan sekitar 97 persen sudah menjangkau wilayah perkotaan.

“Percepatan penerapan teknologi 4G, roll out-nya sudah mulai dilakukan sejak akhir 2015, dan penyebaran sudah mencapai 73 persen di seluruh Indonesia. Ini kami lakukan percepatan supaya turut mendorong percepatan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Rudiantara.

Sedangkan untuk jaringan pita lebar, kata Rudiantara, pihaknya gencar mengimplementasikan jaringan fix broadband dan juga wireless broadband yang kecepatan aksesnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi digital.

Kominfo juga sedang membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring yang ditargetkan selesai pada 2019.

Saat ini pembangunan Palapa Ring Paket Barat sudah 100 persen selesai, sementara Paket Tengah sudah 98 persen dan Paket Timur 74 persen.

“Jadi, nantinya wilayah-wilayah yang tidak dimasuki oleh operator telekomunikasi, akan di-cover dengan jaringan Palapa Ring, yang akan selesai dibangun pada awal 2019,” paparnya.

Kemudian dari sisi aplikasi, terbukti dengan kehadiran berbagai aplikasi yang dibangun oleh developer lokal, terutama startup-startup yang sedang berkembang di Indonesia. Bahkan, Kemkominfo memiliki program gerakan 1000 startup, yang turut memicu kelahiran startup-startup lokal yang mampu mengatasi berbagai solusi di Indonesia.

“Sebut saja ada startup yang bangun aplikasi transportasi, kesehatan, pertanian dan lain sebagainya. Kita tidak hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga sebagai akselerator bagi perkembangan startup di Indonesia. Aplikasi-aplikasi berkembang cepat, karena network juga kita dorong terus,” kata Rudiantara.

Semuel Pangerapan (Semmy), Dirjen Aptika menuturkan, gerakan ini hingga tahun 2018, sudah menghasilkan 525 perusahaan rintisan baik yang dibina oleh Kominfo maupun hasil kerja sama dengan perusahaan lainnya,

“Kami harap tahun depan ada lima unicorn,” Harap Semmy.

Acara unicorn ini juga bertujuan untuk menjembatani calon investor dengan para perusahaan rintisan untuk mendapatkan dana.

Sementara untuk perangkat, Kominfo bersama Kementerian Perindustrian menerapkan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen untuk perangkat seluler yang beredar di Indonesia.

Ismail, Dirjen SDPPI mengatakan kebijakan TKDN mampu menghemat impor ponsel sekitar 8 juta unit.

Angka 30 persen dapat diperoleh dari penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras buatan dalam negeri.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *