Berita Nasional

Kemiskinan Tinggi Pasca Gempa, Anak Lombok: Rumahku Hancur

Indodax


[ad_1]






Wikimedan Bencana gempa bumi yang menimpa masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyisakan angka kemiskinan yang tinggi. Pasalnya, para korban kehilangan aset-aset yang dimiliki, termasuk rumah dan kendaraan.





Berdasarkan data yang dihimpun Aksi Cepat Tanggap (ACT), mereka mencatat angka kemiskinan yang ada sebelum gempa tersebut sudah mencapai 30 persen. Tak heran, daerah yang paling luluh lantah juga akibat bangunan yang memang dibangun seadanya.





“Jadi nggak heran, rumahnya pun dibangunnya sedapatnya. Jadi begitu digoyang gempa sedikit, hancur, (karena) nggak layak,” ujar Vice President Philanthropy Network Department Aksi Cepat Tanggap (ACT) Rini Maryani kepada Wikimedan di kawasan Jakarta Selatan, Senin (24/9).





Sebagai relawan yang terjun langsung di lokasi ketika bencana, dia mengaku mendengar banyak keluh kesah yang diutarakan warga. Mereka kini semakin kesulitan.





“Biasanya habis bencana itu ada kemiskinan mendadak. Orang banyak miskin massal. Karena tiba-tiba hancur, mereka tadinya punya aset,” tuturnya.





Bukan hanya para orang tua yang merasakan kehilangan aset yang semasa hidup butuh perjuangan untuk mendapatkannya, melainkan juga anak-anak mereka. Meskipun dengan kalimat bergurau, kisah yang diungkapkan mereka tentu menyayat hati.






“Bercandaannya anak-anak pengungsian bilang, ‘kak, dia mah punya mobil, dia orang kaya’. Terus kata anak yang ini, ‘itu kan dulu, kan rumah aku hancur, mobil aku penyet’,” kata Rini menirukan anak-anak korban gempa Lombok.






Oleh karena itu, segala bentuk bantuan atau donasi masih sangat dibutuhkan para korban. Para relawan pun berharap lokasi wisata di Lombok kembali ramai, sebab dengan begitu, ekonomi warga bisa cepat pulih.





(yes/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *