Keberagaman Tetap Jadi Alasan Gojek Terkait Kontroversi Dukungan Terhadap LGBT
[ad_1]

Jakarta, Wikimedan – Pernyataan resmi dari petinggi Gojek Barata Santoso yang menjabat sebagai Wakil Presiden Pengembangan Bisnis dan Operasi Gojek pekan lalu mengenai LGBT menuai respon negatif dari masyarakat Indonesia.
Postingan Barata di Facebook miliknya mengindikasikan Gojek membolehkan karyawannya untuk Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Ini yang memicu lahirnya hashtag #uninstallgojek.
Para netizen di jejaring sosial merasa kecewa dengan pernyataan Barata tersebut sehingga menyerukan uninstall Gojek kepada sesama warganet. Pernyataan Barata juga dibenarkan oleh perusahaan Gojek sendiri yang juga mengindikasikan mereka mendukung LGBT.
Terkait hal ini, Redaksi Wikimedan meminta keterangan kepada Gojek Indonesia melalui pesan singkat.
“Terkait postingan yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan intepretasi pribadi dari salah satu karyawan Gojek, terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman. Pernyataan tersebut hanya untuk event. Bukan berarti Gojek mendukung LGBT,” ujar Kristy Nelwan, VP Corporate Communications Gojek melalui pesan singkat kepada Wikimedan.
Disampaikan Kristy, Gojek selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Indonesia, negeri tempat kita lahir, tumbuh dan berkembang.
“Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami. Intinya, GO-JEK adalah bagian dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” tutup Kristy.
[ad_2]